Seluruh Korban Ledakan Kilang Pertamina Dumai Sudah Tinggalkan RS

RM.id  Rakyat Merdeka - Sembilan pekerja Pertamina yang menjadi korban ledakan Kilang Pertamina Dumai di area Make Up Gas Compressor HCU-211 pada Sabtu (1/3) malam, telah diizinkan meninggalkan RS Pertamina Dumai. 

Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal menyebut, seluruh korban mengalami luka ringan. "Jumlah korban ada sembilan, semuanya masuk kategori luka ringan," ujar Iqbal, Minggu (2/4).

Sebelumnya, Area Manager Communications, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai Riau, Agustiawan mengungkap, jumlah korban bertambah dari 5 menjadi 9 orang. Seluruhnya adalah pekerja yang terkena pecahan kaca di ruang operator.

Baca juga : Ledakan Kilang Pertamina Dumai Berhasil Diatasi Dalam 9 Menit, Kondisi 5 Korban Stabil

"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang timbul," kata Agustiawan dalam keterangannya, Minggu (2/4).

Agustiawan menjelaskan, saat ini pihaknya sedang membentuk tim pemulihan yang melibatkan Pemerintah Daerah, penegak hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan. Termasuk, pendataan terhadap kerugian yang dialami masyarakat.

Selain itu, PT KPI RU Dumai juga sudah menyiapkan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Baca juga : Top! AP I Jadi Perusahaan Pertama Peraih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

Sementara proses investigasi penyebab ledakan, masih dalam proses penyelidikan.

"Kami pastikan, stok BBM nasional, khususnya wilayah Sumatera Bagian Utara, dalam keadaan aman. Semoga, proses recovery dapat berjalan baik. Diharapkan, dalam beberapa hari ke depan, kondisi operasional kilang sudah dapat berjalan optimal," papar Agustiawan.

Ledakan di Kilang Pertamina Dumai, terjadi pada Sabtu (1/4) pukul 22.45 WIB, dan berhasil dipadamkan dalam tempo 9 menit. Tepatnya, pukul 22.54 WIB.

Baca juga : Siti Fadia Sumringah Jalani Debut Pertama Di All England

Unit 211 dan 212, dilaporkan berstatus normal shutdown. Begitu juga H2 Plant 701 dan 702. Sementara unit lainnya, berjalan secara normal. 

Unit yang masih normal, beroperasi pada minimum feed, hingga dapat disimpulkan tindak lanjutnya (i/p penyusunan rencana arus minyak). ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.