Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Performa Pupuk Kaltim Spektakuler, Siap Memimpin Pusaran Global

Kami Fokus Kerja, IPO Kewenangan Pemegang Saham

Selasa, 7 Juni 2022 17:38 WIB
Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi
Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Kalimantan Timur atau PKT menunjukkan kinerja yang spektakuler. Salah satu anak usaha BUMN ini, keuntungannya di kwartal pertama di tahun 2022 loncat 500 persen. Laba bersih tercatat Rp3,19 triliun, meningkat hampir 4 kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan selama April saja, laba PKT mencapai Rp2 triliun.

Paparan kinerja itu disampaikan oleh Direktur Utama PT PKT Rahmad Pribadi, dalam pertemuan pimpinan media massa nasional di kantor PKT, Bontang, Samarinda, Selasa (7 Juni 2022). “Kinerja kuartal I ini naik 514 persen dari target triwulan. Ini buah kerja kita semua. Penjualan dan produksi yang tidak pernah putus,” katanya. Dengan capaian ini, berarti setengah dari target tahun 2022 sudah tercapai.

PKT adalah salah satu industri petrokimia yang saat ini berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian. Industri ini masuk dalam prioritas nasional. Performa PKT memang kinclong. Tahun 2021, PKT berhasil menorehkan laba setelah pajak sebesar Rp6,17 triliun, tertinggi dalam sejarah berdirinya perusahaan. Rahmad Pribadi mengungkapkan, perusahaan yang dipimpinnya siap melaju dan memimpin pusaran global, dengan menyediakan produk pupuk untuk pemenuhan pasar domestik dan luar negeri. Bekalnya, kemampuan produksi dan teknologi, serta dimotori inovasi dan SDM unggul. “Tren permintaan diprediksi akan terus meningkat, seiring bertambahnya populasi. Dan ini tentu meningkatkan suplai pangan,” katanya.

Baca juga : KPK: Itu Kewenangan Ditjenpas Kemenkumham

Posisi PKT di kancah global saat ini memang diperhitungkan. Di bidang chemical agriculture, tercatat ada 57 perusahaan di dunia, dan PKT menempati nomor 2 yang dinilai paling kuat manajemennya. Melampaui perusahaan sejenis di Jerman dan Maroko.

Desember nanti, PKT memasuki usianya yang ke 45 tahun. Apa resepnya sehingga bisa mencapai kinerja gemilang? Dirut Rahmad memaparkan, fokusnya pada tiga pilar utama. Pertama, keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur. Kedua, keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi baru terbarukan. Ketiga, keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global. “Semua strategi ini diterapkan untuk meraih keseimbangan people, planet dan profit,” katanya.

Program pengembangan yang gencar dikerjakan PKT saat ini adalah hilirisasi, sebagai bagian dari diversification excellent. Konsepnya memberikan nilai tambah pada produk mentah. Contohnya gas. Berbeda jauh nilainya saat berubah jadi amoniak. Dan lebih tinggi lagi nilainya dalam bentuk amonium nitrat, urea atau soda ash. Soda ash adalah bahan baku penting dalam pembuatan gelas, kaca hingga deterjen. Pabrik-pabrik yang membutuhkan soda ash, 100 persen membeli impor. Padahal bahan untuk menghasilkan soda ash melimpah di Indonesia. “Ini ironi. Banyak bahan mentah diekspor. Tapi di sisi lain, kita mengimpor bahan kimia yang sebetulnya bisa kita hasilkan sendiri. Misalnya soda ash. Bahan baku lokal punya. Kita bisa membuatnya. Tapi malah 100 persen impor,” kata Dirut Rahmad.

Baca juga : Pasien Isoman Sebaiknya Isolasi Di Tempat Perawatan Pemerintah

Tantangan untuk melakukan hilirisasi memang tidak mudah. Kuncinya jaminan pasokan bahan baku. Kalau kurang, akan berbahaya. Sebab, investasi yang sudah jalan harus dijaga, jangan sampai tutup karena kekurangan bahan baku. Hilirisasi soda ash adalah sebuah one step ahead. Apalagi pemerintahan Jokowi sangat concern mendukung hilirisasi bahan baku.

Menjawab pertanyaan tentang rencana PKT akan melantai ke bursa, Dirut Rahmad Pribadi tidak menyampaikan detail, kuatir misleading. Sebab, rencana IPO (Initial Public Offering) bukan persoalan manajemen semata, melainkan kewenangan pemegang saham. “Saat ini kami fokus pada kinerja dan bersiap dengan apa yang ditetapkan dan ditugaskan oleh pemegang saham,” katanya.

Rahmad Pribadi memaparkan, agar perusahaan bertumbuh memang membutuhkan dana. Tapi pencariannya tentu tidak hanya berdasarkan single scenario. Karenanya, sedang serius dijajaki beberapa strategi untuk menopang pertumbuhan. Posisi keuangan PKT saat ini equitasnya mencapai Rp26 T, sementara utangnya sekitar Rp 1 triliun. “Funding itu opsinya sangat terbuka. Tapi saya tidak bisa menyampaikan kapan waktunya IPO, karena kewenangannya, terkait dengan pemegang saham. Kami fokus pada kinerja,” ujarnya.

Baca juga : Airlangga: Kami Belajar Seimbangkan Gas Dan Rem

Tahun ini, saat PKT memasuki usia 45 tahun, disebut Rahmad sebagai fase 40 tahun pertumbuhan kedua. “Fase pertama sudah terlaksana dengan baik, oleh pendahulu kita,” katanya. PKT kini punya 13 pabrik, dengan kapasitas urea nomor 6 di Asia Pasific. Nah, sekarang, mari menciptakan masa depan baru, bukan menyempurnakan kesuksesan masa lalu. Jangan mengulang, tapi, menciptakan masa depan baru, dengan menangkap peluang. Dan untuk mencapai ke sana, perlu melakukan banyak hal baru. “Salah satunya bekerja dengan baik. Nggak mungkin ngomong future, kalau hari ini jelek,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.