Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menuju Transformasi PT Sarinah

Erick Jewer BUMN Yang Ogah Beli Produk UMKM

Jumat, 21 Agustus 2020 08:01 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong perusahaan pelat merah berkolaborasi dalam mewujudkan ekonomi Indonesia yang mapan.

Erick menegaskan, pihaknya akan memastikan upaya transformasi di BUMN ditempuh lewat jalan kolaboratif. 

Ia mencontohkan, di sektor perbankan BUMN, bagaimana Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) gotong royong bersama lembaga keuangan pemerintah lainnya memulihkan ekonomi lewat penyaluran stimulus kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

“Contoh saja Himbara, tanpa bermaksud mengecilkan pihak bank swasta maupun asing, tetapi di tengah persaingan yang sehat, bank BUMN tetap berkinerja baik. Saya mau juga di klaster lain perusahaan BUMN,” kata Erick dalam Pencanangan Perdana Transformasi PT Sarinah Persero secara virtual di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : PKS Siap Berjuang Agar Angka Preshold 5 Persen

Erick juga menyebut langkah pengelompokkan PT Sarinah Persero di klaster pariwisata bersama PT Garuda Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, AP II dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai upaya agar pelaku usaha brand lokal termasuk UMKM bisa berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. 

“Penggabungan kelompok Garuda, hotel dan Sarinah bukan ingin membunuh pesaing seperti Lion Air atau hotel swasta, tapi jadi bagian membangun ekosistem yang sehat. Apalagi fungsi BUMN ada dua, yaitu menyediakan alternatif usaha dalam negeri dan berbisnis secara komersial,” ujarnya. 

Menurut dia, ini sebuah bentuk keberpihakan pemerintah agarbisa mandiri dengan memperbaikisupply chain dalam negeri. 

“Kita bukan anti-kerja sama dengan negara lain. Tapi kerja samanya haruswin-win. Kalau boleh jujur, banyak yang memperkirakan Indonesia menjadi negara yang runtuh duluan karena Covid-19, nyatanya kita masih bertahan. Bahkan dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), impor dan ekspor malah membaik,” tuturnya. 

Baca juga : Menteri Erick: Cuma 10 Persen BUMN Yang Nggak Kena Dampak Covid

Erick berharap, transformasi yang dilakukan Sarinah berjalan sesuai blueprint. Karena itu, mantan Bos Inter Milan ini tak segan menjewer BUMN yang ogah memanfaatkan produk UMKM. 

“Jangan lupa kolaboratif itu penting. Kalau (produk UMKM) tidak diprioritaskan, Sarinah bisa lapor saya. Kalau hotel-hotel di Indonesia tak pakai produk UMKM, bisa lapor saya. Garuda juga buat seragamnya bisa pesan di UMKM, barang-barang dijual di pesawat itu harus lebih banyak dari brand lokal yang dijual di Sarinah,” tukasnya. 

Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan, upaya transformasi Sarinah melibatkan berbagai pihak dan aspek mulai dari budayawan, sinergi sesama BUMN hingga SDM digital. 

Hal ini tak lepas sebagai upaya menciptakan Sarinah tak cuma menjadi icon cagar budaya, namun bisnis secara komersial. 

Baca juga : Mentan SYL Panen Bawang Merah Di Bima, Produksi Melimpah.

“Investasi dalam renovasi ini total mencapai Rp 700 miliar, di mana sekitar Rp 500 miliar kerja sama BUMN lainnya dan dari belanja modal (Capital Expenditure/Capex) kami sendiri sebesar Rp 200 miliar, dan sekarang sudah masuk pembongkaran. Kemudian konstruksi dan desainnya diperkirakan tahun depan bisa rampung,” jelas Fetty. 

Sementara, Direktur Utama PT Wijaya Karya (WIKA) Persero Tbk Agung Budi Waskito, selaku mitra investasi sekaligus kontraktor proyek renovasi Sarinah, meyakinkan pemugaran dan penyegaran Gedung Sarinah akan selesai Agustus 2021. 

“Proyek Sarinah ini menggunakan 400 tenaga kerja dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hampir 100 persen lokal, kecuali eskalator karena harus impor. Bahkan untuk pembelanjaan di bawah Rp 50 juta, kami sudah pakai Pasar Digital (PaDi) UMKM,” pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.