Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gas Dan Rem Perekonomian Terbukti Oke

Jokowi: Hati-hati, Situasi Sulit Dikalkulasi

Sabtu, 28 Agustus 2021 16:10 WIB
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan para pimpinan partai politik koalisi di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 25 Agustus 2021. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan para pimpinan partai politik koalisi di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 25 Agustus 2021. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keseimbangan gas dan rem antara penanganan di bidang kesehatan dan ekonomi adalah tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi. Namun, sejumlah indikator perekonomian nasional menunjukkan angka yang menggembirakan.

“Alhamdulillah, dari minus 0,7 persen di kuartal pertama 2021, kita bisa meloncat ke 7,07 persen di kuartal kedua," ujar Presiden Jokowi saat bertemu dengan para pimpinan partai politik koalisi di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (25/8).

Selain itu, angka inflasi juga relatif terkendali di angka 1,5 persen. Jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain, inflasi di Indonesia relatif lebih terjaga.

Baca juga : Secara Politik, Penurunan Anggaran PEN Sulit Dipahami

Indikator ekonomi lainnya yang juga membaik adalah ekspor yang naik 31,8 persen pada kuartal kedua naik. Perbaikan angka ini didorong oleh sektor pertanian yang mengalami kenaikan cukup signifikan.

“Saya kira ini membuat kita optimistis,” kata Jokowi.

Konsumsi masyarakat selama kuartal kedua berada di angka 5,9 persen. Sementara itu, investasi tumbuh sangat baik di angka 7,5 persen.

Baca juga : Jokowi Pahami Kesulitan Rakyat

Perbaikan sejumlah indikator perekonomian tersebut juga dibarengi dengan naiknya Indeks Kepercayaan Pemerintah, yang kini berada di angka 115,6 dibandingkan sebelumnya yang berada di angka 97,6.

Kepala Negara memandang bahwa hal tersebut menunjukkan adanya optimisme masyarakat.

“Kepercayaan konsumen, kepercayaan publik, kepercayaan masyarakat terlihat dari indeks-indeks seperti ini. Artinya ada optimisme, arahnya positif, tetapi juga kita tetap harus berada pada posisi kehati-hatian, kewaspadaan karena memang sekali lagi sulit dihitung dan sulit dikalkulasi,” tandas Jokowi. [HES]

Baca juga : Jokowi: Rakyat Nunggu, Saya Minta Dikeluarkan

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.