Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masuk 10 Top Influencer Di Medsos, Dua Pejabat Eselon I Kementan Selevel Menteri

Rabu, 27 Mei 2020 23:47 WIB
Masuk 10 Top Influencer Di Medsos, Dua Pejabat Eselon I Kementan Selevel Menteri

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketahanan pangan di kala Pandemi Covid-19 turut menjadi atensi berbagai media massa arus utama (mainstream). Selain krisis ekonomi dan kesehatan, masyarakat juga menaruh perhatian pada kesiapan pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan di tengah pandemi. Hal ini terekam dari pengamatan dan survei yang dilakukan oleh Indonesia Indicator (I2), perusahaan di bidang intelijen media.

“I2 mencatat, terdapat 60.209 artikel yang membahas tentang ketahanan pangan. Isi berita berasal dari berbagai narasumber seperti pemerintah, pengamat, badan usaha milik negara (BUMN) dan sebagainya," kata Kepala Divisi Riset Media I2 Fanny Chaniago, belum lama ini. 

Fanny menyebut, dari 60.209 artikel yang masuk, 48.458 artikel di antaranya masuk delapan isu terbesar. Adapun rinciannya, 17.016 artikel tentang ketahanan pangan, program bantuan sosial (bansos) 14.089 artikel, panen raya 8.085 artikel, krisis dan defisit pangan 3.368 artikel, distribusi pangan 2.496 artikel, operasi pasar dan pasar murah 1.850 artikel, antisipasi kekeringan 1.117 artikel serta program cetak sawah 437 artikel.

“Isu tertinggi, ketahanan pangan, membahas tentang upaya pemangku kebijakan dalam menjaga stok dan ketersediaan pangan. Juga langkah-langkah sejumlah pihak yang mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan guna memperkuat ketahanan pangan dalam negeri. Sedangkan bansos, berisi tentang penyaluran bantuan pemerintah serta perusahaan negara dan swasta berupa sembilan bahan pokok (sembako) kepada kelompok terdampak Covid-19. Isu panen raya membahas terkait panen padi di berbagai daerah di tengah pandemi serta diyakini meningkatkan dan memperkuat ketahanan pangan nasional,"  jelasnya.

Baca juga : Segera Dibentuk, Badan Otoritas Pembangunan Ibu Kota Baru Setingkat Menteri

Di sisi lain, I2 mencatat terdapat 10 figur top influencer yang paling banyak dimintai komentar oleh media mengenai ketahanan pangan. Seluruhnya berasal dari pemerintah. Dari Jokowi, menteri/pimpinan lembaga negara, sampai kepala daerah. 

Menariknya, dari 10 Top Influencer ini, dua di antaranya pejabat Eselon I Kementan, yakni Direktur Jendral (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi. Mereka bersanding dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara.

Tokoh yang terbanyak diberitakan adalah Jokowi dengan 6.097 berita, disusul Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo 4.505 berita, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 1.738 berita, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 1.158 berita,

Kemudian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan Dedi Nursyamsi 1.088 berita, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian 875 berita, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi 837 berita, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 727 berita, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto 617 berita dan Menteri Keuangan Sri Mulyani 539 berita.

Baca juga : Usulkan Referendum Pemindahan Ibu Kota, Sandi Senewen

“Indonesia Indikator menghimpun data pemberitaan di media mainstream selama periode 1 April-10 Mei 2020. Penarikan data dan pengolahannya dilakukan melalui piranti lunak artificial intelligence (AI) yang dikelola oleh Indonesia Indicator," katanya.

Presiden Jokowi menjadi Top Influencer tertinggi atas berbagai arahan dan instruksinya kepada jajarannya untuk menjaga ketahanan pangan. Pun ada yang dikaitkan dengan isu defisit pangan dan antisipasi kekeringan kala kemarau.

Sementara, berita Syahrul Yasin Limpo memuat tentang perannya dan upaya-upaya yang dilakukannya dalam menjaga ketahanan pangan nasional. 

Ada 10 upaya yang akan dilakukan Kementan sebagai antisipasi dan solusi masalah. Yakni menjaga stabilitas harga, menjaga ketersediaan dan stok pangan, meningkatkan strategi dan efektivitas distribusi pangan ke daerah, mempercepat musim tanam, melaksanakan program cetak sawah dan optimalisasi rawa, mencegah alih fungsi lahan, mengadakan operasi pasar dan pasar murah mitra tani, menjalankan program padat karya untuk membangun infrastruktur pertanian, mendorong pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pertanian melalui Program Agriculture War Room (AWR), Kostra Tani, optimalisasi penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) serta menerapkan good agriculture practice (GAP), good manufacturing practice (GMP) dan good hygiene practice (GHP).

Baca juga : Antisipasi Kemarau, Kementan-BPTHPH Jabar Pantau Komoditas Strategis Hortikultura

“Tingginya atensi pemerintah, terutama Presiden dan Menteri Pertanian pada isu ini, membuat sentimen di media sosial pun turut positif. Berdasarkan sebaran sentimen di media sosial, pemberitaan positif sebesar 49 persen, netral 34 persen dan negatif 17 persen. Pemerintah cenderung diapresiasi melalui berbagai kebijakan-kebijakannya, seperti ketahanan pangan, panen raya, antisipasi kekeringan, hingga operasi pasar dan pasar murah. Sedangkan respons negatif terdapat dalam pemberitaan terkait krisis dan defisit pangan serta ancaman kekeringan kala kemarau," papar Fanny.

Masuknya dua pejabat Kementan sebagai top influencer mengundang decak kagum sejumlah pejabat Kementan. Sebab hal ini mampu memperbaiki citra pemberitaan Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan BPPSDMP yang dalam survei internal justru jeblok.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja kehumasan Eselon I di Media Mainstream, Direktorat Jendral Tanaman Pangan malah berada di peringkat ketiga, selisih tipis dengan Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian dan Ditjen Hortikultura yang berada di posisi pertama dan kedua. Perbaikan kinerja kehumasan justru diraih BPPSDMP  Kementan yang sebelumnya malah berada di posisi dua terbawah. Satu strip lebih baik dari Badan Karantina Pertanian Kementan.

“Saya kira ini cukup luar biasa sebab survei ini menunjukkan kinerja kehumasan Kementan secara keseluruhan mulai membaik," kata salah satu pejabat pusat di Kementan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.