Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Raih Sertifikat Re-Akreditasi Laboratorium Referensi ASEAN

Jumat, 21 Mei 2021 10:57 WIB
Perwakilan ASEAN Secretariat Pham Quang Minh menyerahkan secara virtual Sertifikat Re-Akreditasi Laboratorium Referensi ASEAN kepada Delegasi Indonesia dalam ASEAN Sectoral Working Group on Livestock (ASWGL) ke-29 yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (20/5)/Ist
Perwakilan ASEAN Secretariat Pham Quang Minh menyerahkan secara virtual Sertifikat Re-Akreditasi Laboratorium Referensi ASEAN kepada Delegasi Indonesia dalam ASEAN Sectoral Working Group on Livestock (ASWGL) ke-29 yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (20/5)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) berhasil mengukuhkan keunggulannya dalam pengujian vaksin hewan.

Unit ini menerima sertifikat reakreditasi sebagai laboratorium referensi untuk pengujian vaksin hewan di ASEAN

Sertifikat ini secara simbolis disampaikan Perwakilan ASEAN Secretariat, Pham Quang Minh kepada Delegasi Indonesia dalam ASEAN Sectoral Working Group on Livestock (ASWGL) ke-29 yang dilaksanakan secara virtual, Kamis 20 Mei 2021. 

Sertifikat ini juga telah disetujui oleh seluruh negara anggota ASEAN dan disahkan dalam forum AMAF tahun 2020.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyambut baik capaian BBPMSOH yang merupakan unit pelaksana teknis di bawah Ditjen PKH. 

Baca juga : 3 Indonesia Resmikan Digital Network Operation Center Baru

Dia menilai, ini menjadi salah satu aset nasional dan menjadi laboratorium acuan dalam hal pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan.

"Dengan adanya sertifikasi ini, harapannya dapat membuka lebih banyak peluang untuk dapat memasarkan produk vaksin Indonesia di wilayah ASEAN,” ujar Nasrullah.

BBPMSOH memiliki tugas untuk memberikan pelayanan pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan kepada masyarakat peternakan dan veteriner di bawah Ditjen PKH Kementan. Balai ini oleh negara lain dikenal sebagai National Veterinary Drug Assay Laboratory atau NVDAL.

Kepala BBPMSOH Maidaswar menyampaikan, dengan ditunjuknya Balai yang dia pimpin sebagai laboratorium rujukan bagi negara anggota ASEAN, maka akan lebih mudah melakukan harmonisasi standar dan sertifikasi vaksin di ASEAN.

"Karena BBPMSOH sudah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan,” kata Maidaswar di sela-sela pertemuan ASWGL ke-29. 

Baca juga : Indonesia Usulkan Tiga Langkah Kunci Hentikan Agresi Israel di Palestina

Lebih lanjut, Maidaswar menjelaskan bahwa keberhasilan ini membuktikan kontribusi besar Indonesia dalam hal penjaminan kesehatan hewan di wilayah ASEAN, dengan 9 jenis pengujian vaksin hewan yang telah di reakreditasi ini.

Kesembilannya adalah, Newcastle Disease Vaccine(live); Newcastle Disease Vaccine (inactivated); Marek’s Disease Vaccine (live); Infectious Laryngotracheitis Vaccine (live); Infectious Bronchitis Vaccine (live); Infectious Bronchitis Vaccine  (inactivated); Egg Drop Syndrome ’76 Vaccine (inactivated); Fowl Cholera Vaccine (inactivated); dan Haemophilus paragallinarum Vaccine (inactivated).

Sementara, pertemuan ASEAN Sectoral Working Group on Livestock (ASWGL) ini merupakan wadah bagi 10 negara anggota ASEAN dalam membahas berbagai permasalahan di bidang peternakan dan kesehatan hewan. ASWGL diselenggarakan oleh negara anggota ASEAN secara bergilir setiap tahun.

Pada tahun ini, Malaysia menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan ASWGL ke-29. Indonesia telah mendapat giliran menjadi pimpinan ASWGL dan menjadi tuan rumah pertemuan ASWGL ke-27 pada tahun 2019.   

Sebagai bentuk keseriusan Indonesia dalam mengikuti pertemuan Internasional ASWGL ini, para delegasi Indonesia dan pejabat terkait berkumpul bersama mengikuti pertemuan virtual ASWGL ke-29 di Hotel Solia Zigna Solo Jawa Tengah. 

Baca juga : Indonesia Kirim 200 Unit Oksigen Konsentrator ke India

Setiap delegasi baik dari Kementerian Pertanian maupun kementerian terkait telah siap dengan dokumen pendukung jika diperlukan. 

Ke depan, target Indonesia adalah membuat Regional Reference Centre (RRC) untuk bioinformatika. 

“Inisiatif ini sedang disiapkan oleh BBVet Wates dan BBVet Subang sebagai focal point pertemuan ASEAN Laboratory Directors’ Forum (ALDF)," tutur Maidaswar. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.