Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Survei indEX Research

Awal Tahun, Mayoritas Publik Puas Terhadap Kepemimpinan Jokowi

Minggu, 9 Januari 2022 13:46 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Instagram)
Presiden Jokowi (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Membuka lembaran baru tahun 2022, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia jauh terkendali dibandingkan pada saat gelombang kedua melanda pada pertengahan tahun 2021. Meskipun demikian dunia masih dicemaskan dengan menyebarnya varian baru Omicron.

Lonjakan kasus kembali terjadi di benua Eropa, Amerika Serikat, dan sejumlah negara lain. Indonesia tidak luput dihinggapi oleh varian Omicron, yang sebagian besar bersumber dari pelaku perjalanan luar negeri.

Pemerintah menyatakan tekad untuk memperketat karantina, setelah kehebohan terkait lolosnya figur selebgram dengan menyuap petugas.

Karantina sangat penting untuk mencegah transmisi lokal varian Omicron, dan memfilter pelaku perjalanan dari sejumlah negara berisiko.

Baca juga : Prabowo-Ganjar Tak Terkejar, Anies-Emil Bersaing Ketat

Pemerintah juga tengah mempersiapkan program vaksinasi booster yang diyakini ampuh untuk meningkatkan kekebalan. Sebelumnya program vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun sudah digulirkan, seiring pembukaan sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Pada tahun 2022 Indonesia juga dipercaya memimpin Presidensi G20 yang merupakan forum negara-negara besar di dunia, mencakup 90 persen PDB secara global. Berlanjut pada 2023 mendatang, Indonesia kembali mendapat giliran untuk memimpin sebagai ketua ASEAN.

Hal ini menunjukkan dunia makin mengakui peran strategis Indonesia di kancah internasional maupun kawasan. Di tengah upaya pemulihan ekonomi global dan upaya transisi dari pandemi menuju endemi, posisi Indonesia menjadi sangat strategis dalam 1-2 tahun ke depan.

Dampaknya, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi menjulang tinggi. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan Indeks Kepuasan Publik mencapai 82,1 persen, di antaranya 7,5 persen menyatakan sangat puas.

Baca juga : Duet Ganjar-Puan Diyakini Jadi Penerus Estafet Kepemimpinan Jokowi

"Memasuki tahun 2022, sebanyak 82,1 persen publik merasa puas terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi," ungkap Peneliti indEX Research Reza Reinaldi dalam siaran pers di Jakarta Minggu (9/1).

Menurut Reza, momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar bisa menjadi legacy Jokowi pasca-2024. Sebagai catatan, selama satu setengah periode menjabat, Jokowi lebih fokus dalam urusan dalam negeri, utamanya dengan menggencarkan pembangunan infrastruktur.

Baru belakangan Jokowi mulai tampil dalam forum-forum internasional, seperti KTT G20 di Roma Italia dan konferensi perubahan iklim (COP26) di Glasgow Inggris. Pada saat bersamaan, dua tahun mendatang merupakan tahun politik yang akan menyita perhatian di dalam negeri.

"Jokowi harus mampu mengelola antara tarikan peran internasional dengan urusan domestik," pungkas Reza.

Baca juga : Survei PRC-PPI: Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Polri Lebih Tinggi Dari 8 Lembaga Lainnya

Sebagai catatan, masih ada sebanyak 17,3 persen publik merasa tidak puas, di antaranya 2,0 persen tidak puas sama sekali, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 0,6 persen.

Survei indEX Research dilakukan pada 26 Desember 2021-5 Januari 2022 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi, dipilih secara acak bertingkat, diwawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan.

Survei ini memiliki margin of error ±2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.