Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kecepatan Internet Di Indonesia Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Senin, 7 Februari 2022 21:51 WIB
Agung Harsoyo, Dosen Sekolah Teknik Elektronika dan Informasi (STEI) ITB. (Foto: Istimewa)
Agung Harsoyo, Dosen Sekolah Teknik Elektronika dan Informasi (STEI) ITB. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Baru-baru ini Speedtest by Ookla mengeluarkan data terbaru mengenai kecepatan internet di seluruh dunia. Dalam laporan Speedtest Global Index Desember 2021 menempatkan kecepatan internet Indonesia berada di peringkat ke 113 dari 138 negara di dunia.

Masih dalam laporan Speedtest by Ookla, tingkat rata-rata kecepatan internet mobile di Indonesia mengalami penurunan. Bahkan kecepatannya berada di bawah Laos dan Kamboja. Kecepatan unduh internet mobile di Indonesia hanya 15 Mbps. Sedangkan kecepatan unggah mencapai 9,16 Mbps.

Agung Harsoyo, Dosen Sekolah Teknik Elektronika dan Informasi (STEI) ITB mengatakan, data kecepatan unduh dan unggah yang dikeluarkan oleh Speedtest merupakan kecepatan rata-rata internet di seluruh Indonesia.

Jika melihat kecepatan internet di seluruh kota besar di Indonesia, menurut Agung, kecepatan internet operator selular Indonesia tak kalah dengan operator selular di kota-kota besar dunia seperti Tokyo atau Sydney.

Beberapa kota besar yang dinilai mantan Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memiliki kecepatan internet mumpuni adalah Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Semarang.

Baca juga : KSP: Pemindahan IKN Wujud Keseriusan Indonesia Hadapi Pemanasan Global

"Buktinya internet kita mumpuni dapat dilihat dari pengemudi ojek online. Dengan kecepatan dan kualitas internet yang handal mereka masih bisa melayanani masyarakat dengan baik. Itu membuktikan kualitas internet di beberapa kota besar di Indonesia masih bisa diandalkan. Tanpa ada kualitas dan kecepatan yang baik, mereka akan kesulitan untuk mendapatkan order," ungkap Agung.

Meski kecepatan internet di beberapa kota besar di Indonesia sudah terbilang bagus, namun Agung mengakui kualitas mobile broadband di luar kota-kota besar masih perlu ditingkatkan. Ini disebabkan kualitas internet di Indonesia belum seragam antar wilayah.

Ketidakseragaman ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ketersediaan fiber optik dan jumlah atau kerapatan BTS operator selular yang berada di suatu wilayah. Jika fiber optik dan kerapatan BTS yang dibangun oleh operator sudah banyak, maka akses mobile internet di Indonesia akan semakin cepat dan seragam.

Misalnya saja internet di kota atau kabupaten di wilayah Papua, Maluku, dan daerah lainnya tidak akan seperti kota-kota besar. Namun demikian kecepatan internet di wilayah tersebut dimasukkan ke dalam perhitungan yang dibuat oleh Speedtest.

"Jaringan broadband internet mobile di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ketersediaan fiber optik sebagai backbone dan kerapatan BTS yang dimiliki operator selular, sehingga kecepatan internet mobile yang ada di luar kota-kota besar tersebut memberikan dampak penurunan terhadap rata-rata kecepatan internet di Indonesia," ungkap Agung.

Baca juga : Kapal Perang Indonesia dan Angkatan Laut Siprus Latihan Bersama Di Siprus

Namun demikian, meski fiber optik belum merata dan pembangunan kerapatan BTS masih belum seperti yang diharapkan, Agung sangat yakin untuk kecepatan internet di Indonesia masih dapat mengakses dengan baik layanan social media, video streaming seperti YouTube atau Netflix, video conference, virtual meeting menggunakan Zoom atau Google Meet, maupun game online.

Dengan kecepatan unduh internet 15 Mbps yang ada di Indonesia saat ini sudah dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, termasuk untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Lanjut Agung, saat ini masyarakat Indonesia belum membutuhkan speed yang sangat cepat untuk layanan mobile broadband. Secara teknis, untuk dapat menikmati layanan social media, video streaming, video conference, virtual meeting, maupun game online, minimal speed yang dibutuhkan 2 Mbps.

Kalau untuk video streaming seperti YouTube, dinilai Agung membutuhkan bandwidth yang kecil karena penyelenggara video streaming sudah menerapkan Content Delivery Network (CDN) yang servernya sudah ada di operator nasional.

"Untuk kebutuhan normal masyarakat Indonesia, speed internet kita yang saat ini 15 Mbps menurut saya sudah jauh lebih dari cukup. Apa lagi konsumsi mobile internet masyarakat Indonesia masih belum terlalu tinggi," tambahnya.

Baca juga : Jelang Tanding Di Kamboja, Timnas Indonesia U-23 Jalani Vaksinasi Booster

Selain itu, konsumsi rata-rata mobile internet di Indonesia 5 giga per bulan, paling banyak 10 giga. Kalau demand sudah sangat tinggi, operator selular pasti akan menambah kapasitasnya sesuai kebutuhan masyarakat.

"Kalau permintaan belum tinggi namun kapasitas dibuat sangat besar maka akan menghabiskan CAPEX operator," terang Agung. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.