Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
2019: 25 Triliun, 2024: 86 Triliun
Pemilu Kuras Kocek Negara
Rabu, 16 Februari 2022 08:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih para pemimpin di negeri ini benar-benar menguras kocek negara. Tahun 2019 menghabiskan Rp 25 triliun, sedangkan untuk 2024 lebih mahal lagi Rp 86 triliun karena pemilunya digelar serentak. Tak hanya memilih anggota DPR, DPD, DPRD, dan presiden, tapi juga bareng dengan Pilkada.
Bengkaknya anggaran Pemilu itu disinggung Komisi II DPR saat melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan 24 calon anggota KPU-Bawaslu yang berlangsung di DPR dari Senin hingga hari ini.
Adalah Anggota Komisi II DPR, Irwan Ardi Hasman yang menyinggung soal anggaran Pemilu itu. Dia menanyakan itu kepada calon anggota KPU, Mochammad Afifuddin.
“Kita ketahui bersama, KPU sudah ajukan anggaran sebesar Rp 86 triliun lebih di Pemilu 2024. Sedangkan di Pemilu 2019, anggarannya hanya Rp 25 triliun. Bagaimana tanggapan Bapak terkait dengan anggaran yang diusulkan KPU?” tanya politisi Partai Gerindra itu.
Baca juga : Selama 8 Tahun, KPK Kembalikan Rp 2,71 Triliun Uang Hasil Korupsi Ke Negara
Mendapat pertanyaan itu, Afifudin mengatakan, kaget dengan melonjaknya anggaran Pemilu itu.
“Anggaran KPU harus kita rasionalisasikan. Ketika anggaran menjadi lebih mahal, itu jadi refleksi untuk kita pikirkan bersama,” tambah Afifudin.
Karena itu, mantan komisioner Bawaslu tersebut ini meminta lembaga terkait dan Komisi II DPR, juga ikut memikirkannya. Pasalnya, kenaikan anggaran itu tidak sesuai dengan tujuan Pemilu serentak.
Irwan kembali bertanya. Kenapa usulan Pemilu serentak yang harusnya lebih murah malah semakin mahal? “Nah ini, saya tidak bisa jawab di sini,” jawab Afifudin, singkat.
Baca juga : Kocek Negara Tebal
Besarnya anggaran Pemilu 2024 juga bikin kaget partai politik penghuni Senayan. Salah satunya PAN. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto sampai melongo mendengarnya. “Waduh, besar sekali,” respons Yandri.
PKS langsung ngegas mendengar anggaran ini. Kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, KPU harus segera mengkoreksinya. Alasannya, kondisi keuangan negara lagi cekak akibat diterjang pandemi Covid-19.
“Perlu kolaborasi dan sinergi dengan semua elemen nasional agar semua dapat dilibatkan dan memurahkan anggaran Pemilu ini,” imbuh Anggota Komisi II DPR itu.
Hal senada dikatakan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. Menurut dia, KPU harus kembali belajar memahami esensi pesta demokrasi. Menurutnya, anggaran Rp 86 triliun itu, terlalu mahal untuk kegiatan pesta demokrasi.
Baca juga : Digitalisasi Layanan Dongkrak Laba BSI
“Untuk apa saja sampai membengkak banget. Di tengah pandemi ini, harusnya dilakukan penghematan. Sebaiknya, dihitung ulang agar tidak terjadi pemborosan anggaran,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid meminta, penyelenggara Pemilu dan pemerintah mencari solusi teknis Pemilu yang lebih murah, tanpa mengurangi kualitas demokrasi. “Duh gusti, mahal banget biaya Pemilu kita. Saya setuju untuk dirasionalisasi kembali,” tegas Jazilul.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya