Dark/Light Mode

Agar Sehat, Cerdas Dan Mandiri

BPIP-IPB Imbau Pelajar Cegah Pernikahan Dini

Selasa, 29 Oktober 2024 17:03 WIB
Trainer tunanetra Ramaditya Adikara (berdiri) ikut berbicara dalam sosialisasi BPIP-IPB di SMAN 1 Pandeglang, Banten. (Foto: BPIP)
Trainer tunanetra Ramaditya Adikara (berdiri) ikut berbicara dalam sosialisasi BPIP-IPB di SMAN 1 Pandeglang, Banten. (Foto: BPIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kualitas hidup remaja bergantung pada kesehatan, gizi dan kemandiriannya. Agar bisa berkontribusi maksimal di tengah masyarakat, para remaja diharapkan menghindari pernikahan dini. Pesan tersebut muncul dalam kegiatan Pembudayaan Gotong Royong di SMA Negeri 1 Pandeglang, Banten yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Membuka acara, Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP Toto Purbiyanto mengingatkan momen Hari Sumpah Pemuda. Sebagai generasi muda, para pelajar ikut menjaga negara yang berdikari dan dihormati dunia. "Jadilah pemuda-pemudi yang sehat, cerdas dan mandiri. Untuk membangun Indonesia yang maju dan berdaya saing," kata Toto, di hadapan ratusan pelajar. 

Dia mengimbau para pelajar mempersiapkan rencana hidup lebih matang. "Seperti menghindari pernikahan terlalu dini. Agar tidak menjadi masalah di kemudian hari," ucap Toto. 

Baca juga : Kemenaker Imbau Pelamar Cek Legalitas Perusahaan

Pentingnya kualitas hidup rumah tangga juga diamini trainer dan gamer tunanetra, Ramaditya Adikara. Sebelum ke pelaminan, para remaja sebaiknya siap dulu secara spiritual, emosional dan finansial. 

"Teman-teman punya banyak cita-cita. Capailah itu dengan kemandirian. Niscaya kelak bisa membahagiakan keluarga dan negara ini," kata Rama.

Blogger beranak dua ini menyadari kompleksitas hidup. Ada situasi tertentu yang memaksa remaja mengambil keputusan tak enak. "Percayakan saja pada Allah SWT. Melangkah sambil berdoa, lalu membantu sesama. Itu semua ada di Pancasila," imbuh Rama. 

Baca juga : KSAD: Tak Ada Gerakan Menonjol yang Ganggu Keamanan Pelantikan Presiden

Pakar Epidemiologi Gizi IPB Resa Ana Dina menambahkan, masyarakat di Pandeglang membutuhkan banyak kegiatan pengabdian masyarakat. "Terutama modul penguatan karakter Pancasila dan optimalisasi gizi pada pangan. Apa yang kita konsumsi itu yang kita dapatkan nanti," ujarnya. 

Pakar Nutrisi IPB Muhammad Aries mengingatkan, remaja berusia 11-18 tahun mengalami pertumbuhan fisik. Termasuk psikososial, rasa tertarik pada lawan jenis, yang harus dikelola dengan baik. "Kebutuhan gizi harus seimbang. Tahan diri untuk tidak makan berlebih dan makanan tidak sehat," pesannya. 

Ketua Prodi Sarjana Kedokteran IPB Naufal M Nurdin menjelaskan pentingnya remaja memahami sistem reproduksi dengan kesehatan seksual. "Perempuan atau laki-laki harus bersih dan menjaga hawa nafsu. Agar tidak tertular penyakit seksual," ujarnya.

Baca juga : Hari Ini Debat Perdana, RK Dan Pramono Janji Tak Mau Saling Serang

Soal kesehatan reproduksi, lanjut Naufal, sejatinya terkait agama dan Pancasila. "Jangan gonta-ganti pasangan dan berhubungan seks sebelum nikah," tandasnya. 

Acara ini diapresiasi oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Pandeglang, Jubaedi. "Semoga siswa-siswi mendapatkan ilmu pengetahuan yang layak. Sebagai bekal penguatan profil pelajar Pancasila," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.