Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Romo Benny Susetyo
Penting Kita Renungkan Makna Terdalam Paskah Sejati: Mengalahkan Maut
Jumat, 10 April 2020 08:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Lazimnya, Perayaan Minggu Palem di seluruh dunia diwarnai oleh kedatangan umat Katolik ke gereja dengan daun palem di tangannya.
Namun, Perayaan Tri Hari Suci kali ini memiliki makna berbeda. Paling terdalam, serta menyentuh kalbu.
"Di lubuk hati paling dalam, kita semua ingin merayakan Paskah dengan suka cita. Namun, kali ini kita merayakan Minggu Palem di tengah pandemi virus Corona yang sedang melanda negeri ini," ujar Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Antonius Benny Susetyo dalam keterangan tertulis yang diterima RMco.id, Kamis (9/4).
Baca juga : Kemenag Imbau Umat Kristiani Rayakan Jumat Agung dan Paskah di Rumah
Virus Corona atau Covid-19 sudah menjadi ancaman kesehatan secara global, seperti yang dicetuskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Wabah yang pertama kali merebak di Kota Wuhan, China itu telah masuk kondisi darurat global atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (Public Health Emergency of International Concern).
Berdasarkan laporan data John Hopkins University per Kamis (9/4), total warga global di 184 negara yang terinfeksi telah mencapai angka 1.596.496, dengan 95.506 kasus kematian.
Baca juga : Irma Minta Pemerintah Libatkan Pemda dalam Penanggulangan Corona
Sedangkan di Indonesia, pada Kamis (9/4), data Gugus Tugas Covid-19 menyebutkan, total kasus positif virus Corona telah tembus angka 3.293, dengan 280 kasus meninggal, dan 252 pasien sembuh.
Dengan situasi dan kondisi seperti itu, Romo Benny menilai, Perayaan Minggu Palem tak mungkin dilaksanakan seperti biasanya.
"Dengan keadaan yang darurat seperti ini, Perayaan Minggu Palem tidak mungkin dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Perayaan Minggu Palem kali ini kita laksanakan lewat media online. Hal ini tidak mengurangi makna perayaan Tri Hari Suci," papar Romo Benny.
Baca juga : Alex Marwata Sebut Penghentian Penyelidikan 36 Perkara Sudah Sesuai Mekanisme
"Paling utama, di dalam hati ini, harus ada iman yang selalu menyinari hati, Spirit Tri Hari Suci: Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Paskah kita rayakan dalam keheningan dan kontemplasi merenungkan kembali," sambungnya.
Romo Benny menilai, Perayaan Minggu Palem di tengah pandemi Corona harus lebih bermakna. Spirit ini, katanya, menjadi optimisi bahwa kita mampu mengalahkan maut.
"Paling penting adalah merenungkan dari makna terdalam paskah sejati. Yakni mengalahkan maut," tegas Romo Benny.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya