Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Komentari Berita “Prabowo Dikhianati Anak Angkat”

Tifatul: Sakitnya Tuh Di Sini...

Minggu, 6 Desember 2020 06:55 WIB
Eks Presiden PKS, Tiffatul Sembiring. (Foto: Istimewa)
Eks Presiden PKS, Tiffatul Sembiring. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kekecewaan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto kepada Edhy Prabowo menuai reaksi macam-macam. Ada yang empati, tapi ada juga yang malah nyinyir. Eks Presiden PKS, Tiffatul Sembiring memilih menanggapi nyinyir berita “Prabowo dikhianati anak angkat”. Kata Tifatul: sakitnya tuh di sini…

Pernyataan Prabowo terhadap kasus yang menimpa Edhy memang sangat ditunggu-tunggu publik. Tapi sayangnya, Menteri Pertahanan itu masih memilih bungkam. Lewat sang adik, Hashim Djojohadikusumo, Prabowo meluapkan uneg-unegnya terhadap kasus yang menimpa Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) tersebut.

Dalam konferensi pers, di Jakarta, lusa kemarin, Hashim membeberkan, bila kakaknya kecewa dan marah kepada Edhy. “Dia (Prabowo) sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu. I pick him up from the gutter. And this what he does to me (saya ambil dia dari selokan dan ini lah yang dia lakukan pada saya),” kata Hashim.

Tak heran, berita Prabowo yang dikhianati anak angkatnya ramai diomongin warga dunia maya. Tifatul ikut memposting berita tersebut dan menuliskan komentarnya.

“Sakitnya tuh di sini... dikhianati... Makanya, jangan mengkhianati amanah dan harapan yang pernah diberikan,” kicau @tifsembiring.

Baca juga : Prabowo Merasa Dikhianati Si Anak Angkat Dari Selokan

Tifatul tak merinci maksud kicauannya itu. Apakah sedang menyindir atau berempati pada eks Danjen Kopasus itu. Yang pasti, tiga hari sebelumnya, eks Menkominfo di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono MENini sempat mengutip ulang pernyataan Babe Saidi saat diwawancara Refly Harun.

Saidi kecewa dengan Prabowo karena membiarkan kadernya terlibat korupsi dan tidak ada permintaan maaf. Saidi berkesimpulan, dengan kasus ini Prabowo makin sulit jadi capres di 2024.

“Berpolitik bukan bakat dia,” kicau Tifatul menirukan omongan Saidi.

Di kolom komentarnya, para follower Tifatul ikut memanas-manasi. “Siapa yang menabur angin akan menuai badai. Jangan berkhianat kalau tidak mau dikhianati,” timpal @rizal_shmm62. Akun @belau_antu sepakat dengan kicauan Tifatul. “Betul pak. Emak-emak dan pendukungmu di pilpres lalu merasa sakit karena dikhianati,” ujarnya.

“Ternyata apa kata orang tua dulu, bener adanya. Apa yang dinamakan karma itu bener-benar ada,” ujar @mat7920.

Baca juga : Komisaris Pertamina Patra Niaga Dipastikan Tidak Rangkap Jabatan

Apakah PKS masih kecewa denga Gerindra? Politisi PKS Mardani Ali Sera mengatakan cuitan Tifatul Sembiring adalah pendapat pribadi. Tidak mencerminkan sikap partai.

Mardani menegaskan, hingga kini hubungan politik antara PKS dengan Gerindra masih harmonis. Meskipun dalam sikap politik, Gerindra dan PKS memilih berseberangan. Gerindra masuk dalam koalisi pemerintah, sedangkan PKS memilih kembali jadi oposisi.

“Dalam politik itu nggak boleh baper, yang baper kalah,” kata Mardani, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Soal Prabowo gabung ke Jokowi, kata dia, PKS tidak bisa mengintervensi keputusan tersebut. Namun dalam sebuah konstestasi politik, idealnya barisan yang kalah tetap berada di luar pemerintahan.

Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai, hubungan PKS dan Gerindra sudah selesai. Kata dia, ada dua yang menjadi pemicunya. Masuknya Gerindra ke koalisi pemerintahan dan pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta.

Baca juga : Kementerian BUMN Angkat Loto Srinaita Ginting Jadi Komut Pegadaian

“Ibarat orang nikah, PKS dengan Gerindra talak tiga. Susah nyambung lagi,” ucapnya.

Karena itu, lanjut dia, wajar kalau masih terdengar kekecewaan dari PKS kepada Gerindra seperti yang diungkapkan Tifatul. Meskipun tidak mewakili partai, pendapat Tifatul bisa dianggap mewakili PKS. Mengingat posisi Tifatul di PKS bukan kader kaleng-kaleng. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.