Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
DKI Hattrick Pecah Rekor Corona
Epidemiolog: Salah Putuskan Kebijakan, Empat Pekan Lagi Bakal Meledak
Minggu, 20 Juni 2021 18:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan, lonjakan kasus harian Covid-19 di Jakarta bukan saja karena faktor mudik Lebaran. Namun, banyak faktor yang memicunya.
"Bukan hanya faktor mudik Lebaran, tapi akumulasi dari banyak faktor. Kecuali peningkatan kurvanya amat curam seperti di India. Ini faktor tunggal, dari sifat patogen varian Delta yang amat ganas dan super. Ini harus kita antisipasi jangan sampai terjadi," ungkap Dicky dalam keterangannya lewat pesan suara kepada RM.id, Minggu (20/6).
Dikatakannya, rangkaian pemilu di wilayah penyangga dan provinsi terdekat menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, faktor lainnya yakni meningkatnya klaster perkantoran yang disebabkan terlalu longgar dan minim pengawasan.
Baca juga : Gempa Hebat Sudah Diramal Mbah Mijan Sejak Pekan Lalu, Ini Buktinya
Ini semua, lanjut Dicky, bermuara dari kebijakan pembatasan yang tidak tegas. "Jika tidak diambil keputusan tepat secepatnya, empat pekan ke depan, bisa meledak semakin parah," ingatnya.
Diketahui, peningkatan kasus harian Covid-19 di Ibu Kota Jakarta kian mengganas. Dalam 24 jam, terdapat penambahan 5.582 kasus per Minggu (20/6).
Artinya tiga hari beruntun, kasus Corona di DKI Jakarta pecah rekor. Sehari sebelumnya, Sabtu (19/6), penambahan kasus Corona mencapai 4.895. Sementara Jumat (18/6) kasus Corona di Jakarta mencapai 4.737.
Baca juga : Wamenag: Rebut Peran Kenegaraan, Umat Islam Wajib Bersatu
Kembali ke Dicky, Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan wilayah aglomerasi, serta secara khusus seluruh Pulau Jawa, harus segera menarik rem darurat ataupun opsi lockdown.
Sebab, meski keputusan memperketat dengan karantina wilayah sudah tepat, namun perlu lebih terukur dan lebih diperkuat. Pemerintah pusat dan daerah perlu memperkuat respons dan memperbaiki strategi menagantisipasi ledakan kasus Covid-19.
"Sembari protokol kesehatan 5M, 3T, dan vaksinasi terus berjalan, pengetatan harus berlangsung lebih dari dua pekan. Faktor timing perlu diperhatikan. Ini jadi indikator kesuksesan penanggulangan pandemi. Jangan dua pekan, setidaknya dua kali masa inkubasi," ujarnya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya