Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mantan Direktur WHO Prof. Tjandra Yoga Aditama

Pelonggaran Aman, Kalau Kasus Turun Hingga Seperempat Dari Angka Tertinggi

Senin, 16 Agustus 2021 10:45 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Malam ini, pemerintah akan kembali mengumumkan tentang status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Apakah diperpanjang atau tidak?

Terkait hal ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengajak kita untuk mencermati situasi Covid-19 saat ini.

Berdasarkan data nasional yang ada, di awal masa PPKM Darurat, pada tanggal 3 Juli 2021 tercatat 27.913 jumlah kasus Covid-19 dan rata-rata 7 hari mencapai 23.270.

Baca juga : Prof. Tjandra: Jangan Asal Longgarkan PPKM, Cek Dulu Poin-poin Penting Ini

Sementara angka kematian berjumlah 493 orang. Dalam 7 hari, rata-rata 471 orang wafat.

"Sesudah PPKM, puncak kasus terjadi pada 15 Juli dengan jumlah kasus 56.757 dan rata-rata 7 hari 44.145. Sedangkan angka kematian, puncaknya sesudah PPKM terjadi pada 27 Juli 2021 dengan rata-rata 7 hari 1.519 wafat," jelas Prof. Tjandra dalam keterangan yang diterima RM.id, Senin (16/8).

Kemudian pada 14 Agustus, tercatat 28.598 kasus dan rata-rata seminggu 27.704 kasus. Sementara kematian, mencapai 1.270 orang dan rata-rata 7 hari 1.538 wafat.

Baca juga : Kasus Baru Belum Turun, Genjot 5 Hal Ini Kalau Mau Terwujud

"Artinya, jumlah kasus menurun di hari-hari ini, menurun sekitar separuhnya dari saat puncak kasus dalam waktu sekitar 1 bulan," papar Prof. Tjandra.

"Meski tidak bisa dibandingkan apple to apple dengan India, yang lebih dulu mengalami tsunami Covid-19," imbuh Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.

Kalau kita lihat data India, pada 8 Februari 2021 tercatat 9.110 kasus baru. Kemudian pada 8 April, menjadi 131.968 orang.

Baca juga : Pelatihan Jurus Tunggal Se-Eropa Digelar 17-25 April

"Sesudah naik lebih 10 kali lipat pada April itu, pemerintah India melakukan peningkatan tes dan telusur sampai 2,2 juta tes per hari. Vaksinasi pun ditingkatkan sampai 8 juta sehari," terang mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara.

Karena penduduk kita sekitar seperempat India, maka jumlah tes yang seharusnya kira-kira analog dengan 550 ribu tes sehari, dan 2 juta vaksinasi sehari.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.