Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Tes PCR Tinggi

Wakil Ketua MPR Minta Industri Farmasi Sensitif

Senin, 16 Agustus 2021 21:21 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendorong Pemerintah untuk melakukan intervensi harga Tes PCR dan obat-obatan di masa Pandemi Covid-19. Pasalnya, harga tes PCR, antigen dan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat selama masa Pandemi Covid-19 tergolong sangat mahal dan sulit diakses.

Memang, harga tes PCR masih berada di kisaran Rp 800.000 sampai Rp 900.000. Harga tes PCR di Indonesia ini bahkan masih berada di atas harga tes PCR negara lain, termasuk India. Padahal, seharusnya pemerintah dapat melakukan intervensi terhadap industri farmasi agar menurunkan harga tes PCR dan obat-obatan lainnya sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk membelinya.

Syarief menyebut, pemerintah harus segera mungkin menurunkan harga tes PCR pada kisaran Rp 400.000 dan Antigen Rp 100.000.

Baca juga : Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Serius Perbaiki Data Corona

"Dalam kondisi darurat seperti ini, industri farmasi di Indonesia harusnya memiliki sensitifitas dengan menurunkan harga tes PCR dan obat-obatan. Pemerintah memiliki tugas untuk memastikan penurunan harga PCR dan Antigen pada kisaran Rp 400.000, dan Rp 100.000, bahkan lebih murah lagi sehingga dapat diakses masyarakat," ungkap Syarief.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mendorong pemerintah untuk melakukan kontrol harga.

"Pemerintah bisa mengaudit atau kontrol harga PCR, Antigen dan obat-obatan lainnya di lapangan sehingga dapat diketahui harga normal secara transparan, akuntabel, dan adil. Pemerintah dapat mengetahui keuntungan industri farmasi dan mendorongnya untuk menurunkan harga pada kondisi normal sebagaimana negara lain," tutur Syarief.

Baca juga : KPK Duga Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik Tahu Jual Beli Tanah Munjul

Apalagi, masyarakat melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga telah menyuarakan hal yang sama. YLKI mendesak Pemerintah untuk melakukan audit terhadap industry farmasi agar mereka lebih terbuka dalam menyampaikan harga tes PCR maupun obat-obatan secara normal. Selain itu, harga tes PCR di Indonesia jauh lebih tinggi dari negara lain, seperti India.

Syarief juga mendorong pemerintah untuk mencegah oknum-oknum yang mempermainkan harga pasar. Beberapa oknum melakukan monopoli alat dan keperluan kesehatan serta mempermainkan harga demi bisnisnya semata, seperti yang pernah terjadi saat harga tabung oksigen melonjak tinggi di pasaran.

Politisi senior Partai Demokrat ini juga menerangkan bahwa Partai Demokrat akan terus mengawal aspirasi masyarakat, khususnya di masa pandemi.

Baca juga : Wakil Ketua MPR Ajak Beli Produk Dalam Negeri

"Kami memahami kesulitan masyarakat di masa Pandemi Covid-19 sehingga kami akan mengawal suara dan aspirasi masyarakat Indonesia. Kami akan memastikan bahwa harga-harga barang dan jasa di bidang kesehatan dapat dijangkau masyarakat kecil," tutup Syarief. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.