Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mempertanyakan Kembali Keberadaan Koalisi

Rabu, 17 Agustus 2022 21:50 WIB
Koalisi parpol menjelang Pemilu 2024. (Kartun: Mice)
Koalisi parpol menjelang Pemilu 2024. (Kartun: Mice)

Dinamika koalisi partai politik pada perhelatan Pilpres 2024 semakin serius. Beberapa hari terakhir, masing-masing koalisi mulai memperlihatkan kemesraannya kepada publik. Euforia koalisi partai politik semakin terlihat ketika partai politik berbondong-bondong mulai mendaftarkan diri ke KPU.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan koalisi Gerindra-PKB menunjukkan kemesraannya dengan datang bersama-sama menuju Kantor KPU. Kemesraan kembali terlihat pada pertemuan-pertemuan politik seperti penyampaian visi-misi oleh KIB, kemudian Rapimnas Gerindra di Sentul Bogor, yang kemudian dipertontonkan sebagai bentuk keseriusan partai koalisi dalam menghadapi pesta demokrasi 2024.

Setiap pertemuan mengisyaratkan jawaban atas pertanyaan publik sejauh mana tujuan koalisi dibentuk. Yang paling diharapkan adalah kejelasan hubungan koalisi tidak hanya sebatas kemesraan tanpa adanya kepastian deklarasi masing-masing bakal calon yang akan diusung pada Pilpres 2024. Pada dasarnya, pembentukan koalisi harus menyentuh keinginan publik dan sebagai cikal bakal terbentuknya pemerintahan, dan program-program kerja pemerintah di masa yang akan datang.

Baca juga : ShopeePay Dan ukmindonesia.id Kembali Gelar Pelatihan Bisnis UMKM

Pada 12-13 Agustus 2022, Partai Gerindra menggelar Rapimnas di Sentul International Convention Center. Rapimnas tersebut sekaligus membahas kesepakatan koalisi PKB dan penetapan Prabowo sebagai capres dari Gerindra. Rapimnas ini diakhiri dengan pertemuan Gerindra-PKB.

Menurut saya, semua orang sudah tahu yang akan maju sebagai Capres adalah Prabowo Subianto. Hal itu sudah menjadi rahasia umum dan sudah menjadi bahan konsumsi publik. Ibaratnya, sekarang menunggu dinikahkan, kalau pasangan koalisi sudah ada, partai sudah solid dan pesta sudah pasti di tanggal 14 Februari 20024.

Ke depannya, tugas berat kedua koalisi menentukan cawapres yang tepat untuk disandingkan dengan Prabowo. Tidak harus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Bisa jadi dari luar koalisi. Karena, kita lihat dari hasil beberapa lembaga survei, kalau diukur dari elektabilitas masing-masing antara Prabowo dan Muhaimin Iskandar, jauh jomplang. Yang penting, tujuan koalisi harus jangka panjang. Tidak melulu soal capres-cawapres. Yang perlu diperhatikan bagaimana nanti koalisi tetap solid hingga hari pencalonan capres-cawapres.

Baca juga : Bertemu 4 Mata, HT Dan Prabowo Diskusi Kebangsaan-Kolaborasi Politik

Beda halnya dengan KIB. Ketiga partai koalisi yaitu Golkar (Airlangga Hartarto), PPP (Suharso Monoarfa) dan PAN (Zulkifli Hasan) lebih mengedepankan visi-misi atau gagasan politik, yang menarik untuk diterapkan dalam praktik politik yang tidak bertentangan dengan Pancasila. KIB mengedepankan gagasan politik persatuan dan antipolitik identitas. Gagasan yang disampaikan KIB sepatutnya diapresiasi karena seirama dengan slogan antipolitik perpecahan yang sering digaungkan di beberapa media.

Sejauh ini, menurut saya koalisi yang sudah terbentuk seperti KIB, Gerindra-PKB dinilai sebagai koalisi yang secara substansi berada satu langkah daripada partai koalisi lain yang belum menyatakan berkoalisi. Jika dilihat, KIB unggul dari segi ketokohan dan gagasan politik yang dibangun. Kemudian Gerindra-PKB satu-satunya koalisi yang paling sangar, tidak malu-malu mendeklarasikan nama-nama calon presiden yang akan diusung.

Kalau dilihat koalisi lain, masih sibuk menentukan capres. Misalnya PDIP, yang masih sibuk menentukan Puan Maharani atau Ganjar Pranowo sebagai capres. KIB sudah mulai mengerucut ke Airlangga sebagai capres potensial. Sedangkan NasDem, PKS, dan Demokrat masih abu-abu untuk berkoalisi. Saya yakin, hanya NasDem dan PKS yang berniat mengusung Anies Baswedan jadi capres. Kalau Demokrat, tentu maunya AHY jadi capres.

Baca juga : HUT Kemerdekaan Momentum Tingkatkan Pemahaman Nilai Kebangsaan

Dengan demikian, peta koalisi semakin jelas. Ada tiga roadmap koalisi partai politik di 2024 yaitu KIB, Gerindra-PKB, dan PDIP dengan teman politik yang diprediksikan bergabung jika PDIP sudah menyebut salah satu nama di antara Puan dan Ganjar.

Kalau seandainya koalisi hanya berpatokan untuk mengusung capres dan cawapres, tentu sangat mudah bagi PDIP untuk memilih Ganjar atau Puan sebagai capres-cawapres. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Tidak semua koalisi dibangun atas kesamaan faktor figur atau ketokohan. Sebab, salah satu penentu keberhasilan dalam membentuk sebuah koalisi adalah gagasan dan ide-ide yang sangat populis yang menyangkut kepentingan masyarakat, yang nanti berpengaruh terhadap perilaku memilih masyarakat.■

Penulis: Pengamat Politik dan Pendiri Indonesia Political Power

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.