Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gerindra-PKB Makin Solid
Stop Lirik-lirik Sandi, PPP Kudu Punya Etika Politik
Selasa, 24 Januari 2023 14:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menguatkan rencana koalisi mereka dalam Pilpres 2024, dengan meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra - PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1).
Pembentukan Sekber ini kian menguatkan sinyal diusungnya Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra sebagai Calon Presiden (Capres), dan Muhaimin Iskandar yang menjabat Ketua Umum PKB sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Bisa dibilang, kesepakatan ini hampir final.
Baca juga : Erick Thohir Makin Dilirik Jadi Cawapres, Meski Tanpa Bekingan Politik
Tahap finalnya adalah ketika kedua sosok ini diumumkan sebagai Paslon Koalisi KIR kepada publik, pada Februari atau paling lambat Maret mendatang.
Ditetapkannya Prabowo sebagai Capres oleh Koalisi KIR, praktis menutup peluang kader Gerindra yang lain, yakni Sandiaga Uno yang saat ini menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, untuk menjadi Capres atau Cawapres dalam Pilpres mendatang.
Terkait perkembangan Koalisi Gerindra - PKB, Fungsionaris PPP DKI Jakarta, Erwin A Chairansyah mengingatkan agar partai berlambang Kabah tidak memaksakan Sandiaga Uno menjadi capres atau cawapres PPP.
Baca juga : Doakan Puan Presiden, PKB: Cak Imin Contohkan Etika Berpolitik
"Sebagai partai politik yang dituakan, PPP harus memegang etika politik untuk tidak mengusung Sandi. Karena Gerindra yang saat ini menaungi Sandi, telah menetapkan Prabowo sebagai Capres mereka," kata Erwin dalam keterangannya, Selasa (24/1).
"Selain itu, PPP juga perlu memelihara hubungan yang baik dengan Gerindra, yang selama ini telah terbangun. Baik di dalam atau luar parlemen (DPR dan DPRD). Bahkan, di DPRD Jawa Barat, PPP bergabung dalam satu fraksi," imbuhnya.
Dalam konteks ini, Erwin menyarankan PPP, agar mengusung kadernya sendiri. Atau sosok yang bukan merupakan kader partai lain.
Baca juga : Sandiaga Dukung Upaya Pelestarian Batik Cap Pontianak
Misalnya saja, Mardiono yangmenjabat Plt Ketua Umum PPP, atau Erick Thohir yang saat ini bukan merupakan kader partai manapun.
"Kedua sosok tersebut aman dimunculkan. Selain tidak memicu gesekan dengan partai lain, PPP juga akan menjadi partai yang terbuka. Baik bagi kader sendiri atau anak-anak bangsa yang memiliki kemampuan dan leadership," papar Erwin. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya