BREAKING NEWS
 

Misi Dagang Pertama Ke India, Zulhas Kantongi 22 MoU Senilai Rp 47,52 Triliun

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Rabu, 24 Agustus 2022 06:54 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, saat menyaksikan penandatanganan MoU dalam misi dagang di India, Senin (22/8). Total, 22 MoU senilai Rp 47,52 triliun telah diteken. (Foto: Humas Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas, memimpin Delegasi Misi Dagang Indonesia ke New Delhi, India dengan membawa 10 pelaku usaha dan eksportir Indonesia, serta asosiasi.

Ini adalah misi dagang pertama Zulhas ke luar negeri, sejak menjabat Mendag pada 15 Juni 2022.

 

 

“Saya memilih India sebagai kunjungan pertama saya ke luar negeri. Karena India adalah mitra dagang strategis RI. Kedua negara memiliki hubungan sejarah yang panjang dan erat. Sesama negara G20 dan ekonominya saling mengisi, karena kita saling membutuhkan satu sama lain” ujar Zulhas.

Baca juga : Mendag Zulkifli Hasan Bukukan Potensi Ekspor Indonesia USD 3,2 Miliar

Senin (22/8), Mendag menyaksikan penandatanganan 22 kesepakatan kerja sama (MoU) antara pelaku usaha kedua negara senilai 3,2 miliar dolar AS atau Rp 47,52 triliun. Bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk India dan Bhutan, Ina Hagniningtyas Khrisnamurti dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi.

MoU tersebut meliputi produk-produk minyak kelapa sawit (CPO), olein, batu bara, furnitur, perkakas plastik, serta bubur kertas dan kertas.

Khusus produk kelapa sawit, total komitmen yang menjadi kesepakatan berjumlah 2,6 juta ton atau senilai 3,16 miliar dolar AS atau Rp 46,96 triliun.

Adsense

“Ini merupakan hari yang bersejarah bagi kedua negara. Di tengah situasi penuh ketidakpastian dan tantangan ekonomi, Indonesia dan India terus memperkuat kemitraan yang strategis. Terutama, kerja sama perdagangan. Semoga  kemitraan yang saling menguntungkan antara pelaku usaha Indonesia dan India, semakin erat dan berkelanjutan,” papar Zulhas.

Kementerian Perdagangan, melalui perwakilan perdagangan di luar negeri, berkomitmen mendorong ekspor nonmigas.

Baca juga : Desa Sejahtera Astra Ekspor Perdana Produk Unggulan Perikanan Senilai Rp 6,5 M

"Kami siap membantu para pelaku usaha, untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pasar ekspor,” tegas Zulhas.

Para pelaku usaha yang turut berpartisipasi dalam misi dagang menyebut, momen penjualan CPO ini sangat tepat. Mengingat saat ini Indonesia sedang berupaya mengembalikan pasar konsumen India, khususnya dalam memenuhi lonjakan permintaan kebutuhan minyak nabati, menjelang Hari Raya Deepavali tanggal 24 Oktober mendatang.

India merupakan tujuan ekspor CPO kedua terbesar setelah China, dengan nilai ekspor tahun 2021 mencapai 3,4 miliar dolar AS atau Rp 50,49 triliun. Atau mencakup 25 persen dari total ekspor Indonesia ke India.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dan India pada Januari-Juni 2022 mencapai 16,67 miliar dolar AS atau Rp 247,57 triliun. 

Total ekspor nonmigas Indonesia ke India pada periode tersebut mencapai 15,3 miliar dolar AS atau Rp 227,36 triliun. Meningkat 75 persen, dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya 8,7 miliar dolar AS atau Rp 129,29 triliun.

Baca juga : Mendag Musnahkan 750 Bal Pakaian Bekas Senilai Rp 8,5 M

Tahun 2021, nilai perdagangan Indonesia dan India mencapai 19,8 miliar dolar AS. Dengan surplus bagi Indonesia sebesar 6,3 miliar dolar AS atau Rp 294,24 triliun.

Ekspor nonmigas Indonesia ke India pada 2021, tercatat sebesar 13,11 miliar dolar AS atau Rp 194,82 triliun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense