RM.id Rakyat Merdeka - Tim Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) Fakutas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Trisakti (Usakti) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), di Kawasan Pasar Lama Tangerang, pada 22 November-22 Desember 2023. Kegiatan ini merupakan program Insentif PKM terintegrasi dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tahun 2022, yang didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek.
Ketua Tim FTSP Lucia Helly Purwaningsih mengatakan, tujuan dari kegiatan PKM ini adalah terbentuknya kawasan pusaka yang tertib, teratur, dan ramah lingkungan dengan penataan barang dagangan menggunakan desain prototipe gerobak dagang yang tertib dan efisien. Juga memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menerapkan Iptek bagi pemberdayaan masyarakat.
Lucia menjelaskan, lokasi kegiatan dipilih karena perhatiannya terhadap kawasan yang memiliki signifikansi sejarah sebagai salah satu Pecinan tertua di Pulau Jawa, yang sudah tumbuh sejak abad 16. Sejak dahulu, kawasan Pecinan selalu identik dengan kegiatan perdagangan, demikian pula di Pecinan Pasar Lama Tangerang, yang dikenal sebagai pusat kuliner terutama pada sore hari.
Meskipun di Kota Tangerang sudah dibangun pasar-pasar lainnya, kegiatan pasar tradisional di sekitar Pecinan tetap berlangsung di sepanjang Jalan Bhakti dan Jalan Cilame. Kegiatan pasar tersebut memenuhi jalan di sekitar bangunan-bangunan penting seperti Klenteng Boen Tek Bio, yang merupakan jantung permukiman Pecinan.
Baca juga : Tim PKM FTKE Trisakti Berikan Pelatihan Sirkular Limbah Jelantah Berbasis Aplikasi
Tim PKM yang beranggotakan dua orang dosen, yaitu Nurhikmah dan Ruwaida, serta tiga orang mahasiswa Jurusan Arsitektur FTSP, menawarkan solusi berupa pembuatan masterplan penataan pedagang di sepanjang Jalan Bhakti dan Jalan Cilame, serta membuat prototipe gerobag dagang yang lebih teratur dan efisien. Dalam masterplan yang dirancang tim, para pedagang diatur menjadi unit-unit yang sama seluas 1,5 x 2 meter dengan posisi yang tidak menutupi pintu masuk ke toko-toko di belakangnya. Sarana untuk meletakkan dagangan disarankan berupa meja atau gerobak yang bisa dilipat sehingga ketika pedagang selesai berjualan pada siang-sore hari, sarana tersebut bisa disimpan dengan rapi. Dalam hal ini, Tim PKM membuat 4 prototipe meja dan gerobak dagang lipat untuk diserahterimakan pada masyarakat di akhir kegiatan.
Baca juga : Tim PkM FTI Trisakti Beri Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan di Bekasi
"Jika lingkungannya bersih dan tertata, maka akan menjadi daya tarik bagi pengunjung dan akan mendorong peningkatan ekonomi warga setempat. Namun untuk itu dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki dan menata lingkungan," ujarnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Selasa (20/12).
Kegiatan ini disambut baik masyarakat yang diwakili Ketua RW 03 dan RW 04, serta dihadiri beberapa perwakilan pedagang. Ketua RW 03 Yanto dan Ketua RW 04 Sukmana menyampaikan harapan, kegiatan ini dapat menjadi pembuka jalan untuk mengatasi masalah pedagang dan sampah, serta antusiasnya terhadap konsep penataan koridor Jalan Bhakti dan Jalan Cilame yang akan membuat suasana kawasan menjadi lebih cantik dan menarik, tak kalah dari Chinatown di berbagai kota lain di Indonesia maupun negara tetangga seperti Penang, Malaka dan sebagainya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.