Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Percepatan Transisi Energi
PLN Indonesia Power Perluas Potensi 2.200 Hektar Lahan Tanaman Energi
Jumat, 9 Desember 2022 11:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PLN Indonesia Power melalui anak usahanya PT Artha Daya Coalindo menggandeng Kelompok Tani Hutan (KTH) untuk mengoptimalkan lahan hutan rakyatnya dengan pola agroforestry di sekitar Area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di seluruh Banten.
Langkah ini menjadi wujud dukungan korporasi terhadap percepatan transisi energi di Indonesia melalui akselerasi potensi Hutan Tanaman Energi (HTE), sekaligus mendukung program dekarbonisasi melalui subtitusi dengan energi yang ramah lingkungan.
“Pengembangan cofiring biomassa di PLTU batu bara akan bergantung dari ketersediaan biomassa di sekitar area PLTU, namun kerjasama dengan KTH yang berbasis kemitraan menjadi salah satu cara tepat untuk optimalisasi pasokan,” ujar Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, Rachmad Handoko.
Saat ini penggunaan biomassa yang mayoritas berasal dari by product hasil olahan kayu yaitu sawdust, memiliki kekurangan seperti ketidakpastian jumlah suplai dan fluktuasi kualitas biomassa. Sehingga akan sulit meningkatkan persentase cofiring menggunakan sawdust.
Baca juga : Pemanasan Global Diprediksi Memburuk, Indonesia Perlu Perkuat Adaptasi
Namun, berkolaborasi dengan Kelompok Tani Hutan dirasa menjadi cara tepat dalam menjawab tantangan tersebut.
“Bersama-sama berkolaborasi dengan para pihak seperti Pemerintah Desa, BUMDES dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten termasuk Para Penyuluh Kehutanan dan Para Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat adalah solusinya,” tambahnya.
Dikatakan Rachmad, pengoptimalan potensi HTE pada lahan kering di sekitar PLTU juga menjadi salah satu solusi dalam pemenuhan kebutuhan biomassa.
"Sehingga implementasi biomassa berbasis HTE di sekitar PLTU menjadi suatu langkah yang patut untuk ditindaklanjuti,” pungkas Rachmad.
Baca juga : Percepatan Transformasi Digital Perluas Akses Keuangan UMKM
Identifikasi awal terhadap kepemilikan lahan kering seluas 2200 hektar, serta kelayakan skema bisnis biomassa berbasis HTE di area PLTU Suralaya di area Banten, telah dilakukan dengan pola kerja sama dengan tujuan untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha di area Banten (radius 60 km dari PLTU Suralaya).
Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, serta didampingi oleh Tenaga Ahli dari Pusat Studi SBRC-LPPM Institut Pertanian Bogor.
Pola penanaman dengan metode tumpeng sari ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan yang menjadi basis dalam Pengembangan HTE ke depan.
Selain sinergi KTH, PT Artha Daya Coalindo juga memulai inisiatif dengan menggandeng Organisasi Masa Mathlaul Anwar dalam pengembangan potensi biomassa ke depan.
Baca juga : Pemerintah Bangun AMN
Dengan anggota mayoritas kaum tani, diharapkan berperan dalam pemberdayaan masyarakat dalam menjaga sustainability dari pasokan biomassa jenis kayu dapat turut mendukung kesuksesan program cofiring PLN Indonesia Power.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya