BREAKING NEWS
 

RI Lepas Ekspor Smelter Grade Alumina Dari KEK Galang Batang Senilai Rp 104 M

Reporter & Editor :
OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Selasa, 25 Januari 2022 23:49 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam peluncuran ekspor perdana tahun 2022 Smelter Grade Alumina (SGA) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1), yang dilakukan Presiden Jokowi. (Foto: Humas Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas peluncuran ekspor perdana tahun 2022 Smelter Grade Alumina (SGA) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1). Nilai ekspor perdana pada tahun 2022 ini mencapai Rp 104 miliar dengan volume 21.001 ton. 

KEK Galang Batang yang ditetapkan Presiden Jokowi melalui PP Nomor 42 Tahun 2017 pada tanggal 11 Oktober 2017 dan beroperasi pada 8 Desember 2018, mulai melakukan ekspor SGA pada 2 Juli 2021, dengan jumlah ekspor sebanyak 530 ribu ton senilai Rp 2,6 triliun pada tahun lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Presiden Jokowi menyebut, industri utama dalam KEK Galang Batang adalah smelter untuk pengolahan bauksit yang dilakukan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), yang akan melepaskan ekspor perdana SGA tahun 2022 dengan tujuan Tiongkok.

"Selanjutnya, telah juga dijadwalkan untuk ekspor dengan tujuan Tiongkok dan Malaysia," ujar Menko Airlangga, Selasa (25/1).

Baca juga : Jokowi Lepas Ekspor Perdana Smelter Grade Alumina Di Bintan

Di masa yang akan datang, PT BAI akan mengembangkan hilirisasi sampai aluminium ingot. Untuk tahun ini, PT BAI akan memproduksi Smelter Grade Alumina sebesar 1 juta ton. Selanjutnya, tahun ini juga akan diselesaikan pengembangan untuk mencapai produksi sebanyak 2 juta ton.

Sementara untuk produksi aluminium ingot, direncanakan dapat berproduksi pada tahun 2025 dengan produksi sebanyak 400 ribu ton per tahun.

Airlangga menyatakan, produksi smelter grade alumina dan aluminium ingot di masa yang akan datang akan mempercepat hilirisasi bauksit ke aluminium ingot yang diperlukan industri dalam negeri untuk berbagai jenis produk.

"Seperti pelat, billet, scrap, dan bentuk profil yang akan diperlukan dalam banyak proses industri seperti pesawat terbang, kapal, otomotif, dan konstruksi," bebernya, memberi contoh.

Baca juga : Jangan Nekat Timbun Migor 1 Harga, Bisa Dipenjara 5 Tahun Atau Denda Rp 50 M

KEK Galang Batang merupakan sentra choke point Selat Malaka, berdekatan dengan Batam Free Trade Zone dan Selat Philip. Lokasi KEK Galang Batang mempunyai akses langsung dengan Selat Malaka dan Laut China Selatan.

Adsense

Lokasi strategis ini menjadi keuntungan dalam menciptakan peluang bisnis, sehingga ke depannya KEK Galang Batang diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan program hilirisasi industri.

Pemerintah mendorong hilirisasi industri agar dapat menciptakan nilai tambah yang jauh lebih besar dan berkontribusi positif pada perekonomian nasional.

Sebagai contoh, setiap 6 ton bauksit yang diolah akan menghasilkan 2 ton SGA. Kemudian, setiap 2 ton SGA yang diolah akan menghasilkan 1 ton aluminium ingot. Sehingga, setiap ton aluminium ingot membutuhkan 6 ton bauksit.

Baca juga : Tingkatkan Kesejahteraan PKL, Kementerian PUPR Bangun Kantin Layang Senilai Rp 24,4 Miliar

Bila dihitung dari nilai ekonomi, harga per ton bauksit saat ini adalah 31,37 dolar AS. Maka untuk setiap 6 ton bauksit, harganya adalah 188,22 dolar AS.

Untuk setiap 2 ton SGA yang dihasilkan akan bernilai 770 dolar AS. Artinya, terjadi kenaikan nilai tambah dari 6 ton bauksit menjadi 2 ton SGA sebesar 4 kali lipat.

Sementara untuk setiap ton aluminium ingot yang dihasilkan dari 2 ton SGA, bernilai 3.174 dolar AS, atau terjadi kenaikan sebesar 4 kali. Sederhananya, pengolahan 6 ton bauksit menjadi 1 ton aluminium ingot akan memberikan kenaikan nilai tambah sebesar 16 kali.

Selain nilai tambah, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari hilirisasi berupa pajak dari perusahaan, penerimaan negara dan memperluas lapangan kerja.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense