Dark/Light Mode

Mau Indonesia Segera Merdeka Dari TB? Ikuti 5 Saran Mantan Direktur WHO Ini

Minggu, 3 Oktober 2021 16:33 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti soal penyakit tuberkulosis yang masih menjadi masalah kesehatan penting, baik di dunia maupun di Indonesia.

Padahal, obatnya sudah ditemukan pada tahun 1882. Berbagai obatnya juga sudah puluhan tahun ditemukan.

Global TB Report 2020 menyebutkan, pada tahun 2019, ada 10 juta warga dunia yang jatuh sakit tuberkulosis. Terdiri dari 5,6 juta laki-laki, 3,2 juta perempuan dan 1,2 juta anak-anak.

Baca juga : Bekuk Persiraja, Macan Kemayoran Nangkring Di Peringkat Ketiga

Pada tahun yang sama, juga ada 1,4 juta orang yang meninggal akibat TB, termasuk 208.000 orang TB & HIV (human immunodeficiency virus).

Global TB Report 2020 ini juga memaparkan, ada 30 negara dengan beban TB terbesar (high burden countries), yang menyumbang 87 persen dari kasus TB di dunia.

Artinya, 13 persen kasus baru TB tersebar di puluhan negara sisanya. Selanjutnya, 8 negara tercatat sebagai penyumbang dua pertiga kasus TB dunia. Yaitu India, Indonesia, Tiongkok, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh dan Afrika Selatan.

Baca juga : Mata WHO Tetap Melotot

"Data tahun 2020 tentu akan disampaikan pada Global TB Report 2021  yang harusnya akan terbit dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi," kata Prof. Tjandra, Minggu (3/10).

Masih menurut Global TB Report 2020  jumlah kasus TB di Indonesia diperkirakan mencapai angka 845 ribu, kedua setelah India.

Dari 845 ribu pasien TB tersebut, baru 67 persen yang ditemukan dan diobati. Artinya, ada 283 ribu pasien TB yang belum diobati, dan berisiko menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya.

Baca juga : Pesut Etam Puas Dapat Satu Poin Lawan Bali United

"Ini adalah data 2019, sebelum Covid-19. Pada tahun 2020, angka yang ditemukan jauh lebih rendah lagi. Jumlah kematian akibat TB di Indonesia, mencapai angka 98 ribu pada tahun 2021 atau setara dengan 11 kematian/jam," jelas Guru Besar Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI) ini.

Stop Epidemi & Eliminasi

Pada goal 3 Sustainable Development Goals (SDG) yang jadi acuan pembangunan berkelanjutan dunia disebutkan, dalam target 3.3 bahwa dunia harus mengakhiri epidemi (end the epidemic) tuberkulosis pada tahun 2030.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.