Sebelumnya
Kemitraan PesantrenQu mencakup 23 pesantren dari Aceh hingga Banyuwangi, sehingga memberikan LinkAja peluang yang luas untuk menjangkau dan memfasilitasi 50 ribu santri aktif, 80 ribu orang tua santri. Serta 450 asatidz dan khadimul ma’had (pengurus, tenaga kesehatan, guru-guru sekolah umum, dan lain-lain yang mengelola operasional pondok pesantren).
Sementara itu Deputi Direktur Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Ahmad Zabadi menyampaikan, pandemi Covid-19 menjadi momentum dan menghadirkan keniscayaan terhadap transformasi koperasi ke arah ekonomi digital.
Baca juga : Mendagri: Sistem Pemerintahan IKN Nusantara Setara DKI Cs
Termasuk mendorong koperasi, untuk segera melakukan adaptasi terhadap perubahan perilaku penggunaan teknologi digital dalam menjalankan bisnis, sehingga koperasi menjadi lebih siap dalam era ekonomi digital.
"Kami memberikan apresiasi dan mendukung penuh sinergi antara LinkAja Syariah dengan Koperasi BMT UGT Nusantara. Ini merupakan langkah dan terobosan yang sangat baik yang mendorong masyarakat untuk beralih dari cash menjadi cashless," ujar Ahmad Zabadi.
Baca juga : Pakar Bantah Hubungan Autisme Dengan Konsumsi Air Galon
Pihaknya optimistis, sinergi ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia serta diharapkan dapat mendorong koperasi-koperasi lain untuk mengemban kerja sama digitalisasi dengan LinkAja Syariah. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.