BREAKING NEWS
 

Hyundai Motor Dan Adaro Minerals Indonesia Teken MoU Jaminan Pasokan Aluminium

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 13 November 2022 15:42 WIB
Presiden Komisaris PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Garibaldi Thohir (kedua kanan) dan CEO Hyundai Motor Company Jaehoon Chang usai penandatanganan MoU di sela pertemuan B20 di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (13/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. (AMI) menandatangani Nota Kesepahaman untuk menjamin pasokan aluminium yang stabil, di tengah peningkatan permintaan terhadap aluminium untuk manufaktur otomotif.

Kerja sama ini juga dilakukan, dalam rangka membentuk suatu sistem yang komprehensif dan koperatif, untuk produksi dan pasokan aluminium oleh AMI. Melalui anak perusahaan, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), yang akan saling menguntungkan bagi kedua pihak.

Acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini dilakukan oleh CEO Hyundai Motor Company Jaehoon Chang dan Presiden Komisaris PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Garibaldi Thohir di sela pertemuan B20 di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (13/11).

B20 merupakan engagement group resmi G20, yang mewakili komunitas bisnis global, dengan mandat menyampaikan rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan terhadap prioritas, yang telah ditentukan masing-masing presidensi. Demi memicu pertumbuhan dan pengembangan ekonomi.

Pertemuan B20 tahun ini mengusung tema ‘Advancing Innovative, Inclusive and Collaborative Growth’ (‘Mendorong Pertumbuhan yang Inovatif, Inklusif dan Kolaboratif’) yang mendukung tema G20 ‘Recover Together, Recover Stronger’ (‘Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat’).

Baca juga : Jabar Dan Jateng Wakili Indonesia Ke Unified Football Di Bangkok

Kolaborasi antara Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk menandai komitmen perusahaan, untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan, Terutama, netralisasi karbon.

Aluminium di Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam dan energi, dipandang akan berdaya saing di masa depan.

Aluminium hijau Indonesia, digolongkan sebagai aluminium berkarbon rendah yang diproduksi menggunakan PLTA, yang merupakan sumber listrik ramah lingkungan.

Diharapkan, ini bisa menjadi pasokan aluminium yang memenuhi kebijakan netralisasi karbon HMC, di tengah peningkatan permintaan aluminium di kalangan produsen otomotif global.

Adsense

Selain itu, suplai dan permintaan telah menjadi tidak stabil, karena munculnya variabel-variabel situasional tak terduga, yang telah mendorong peningkatan harga energi untuk produksi aluminium.

Baca juga : Yandri Ngarep Perempuan Indonesia Teladani Para Pejuang

“Hyundai Motor Company telah mulai mengoperasikan pabriknya di Indonesia, serta aktif bekerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang. Ke depan, perusahaan dapat bersinergi dalam industri otomotif. Misalnya, dengan berinvestasi di perusahaan patungan, yang memproduksi sel baterai,” kata Jaehoon Chang, dalam keterangan resmi bersama dengan Adaro, Minggu (13/11).

“Kerja sama smelter aluminium ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama antara Hyundai Motor Company dan Indonesia, dengan sinergi yang lebih kuat," imbuhnya.

Poin-poin kerja sama dalam Nota Kesepahaman ini meliputi produksi dan pasokan aluminium yang diproduksi KAI.

Selain itu, HMC berhak untuk membeli aluminium yang diproduksi KAI pada tahap awal. Dilanjutkan dengan negoisasi pertama pembelian aluminium rendah karbon yang diproduksi KAI di masa mendatang.

Volume offtake yang belum ditentukan, ada di kisaran sekitar 50 ribu TPA sampai 100 ribu TPA.

Baca juga : Di Markas PBB, Indonesia Sampaikan Keberhasilan Penegakan HAM Di Tanah Air

Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat mengatakan, kerja sama ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap proses hilirisasi mineral Indonesia, di kawasan industri hijau terbesar dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara.

"Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan dan Hyundai Motor Company yang memiliki rekam jejak, pengalaman, dan teknologi mutakhir untuk kendaraan listrik, kami berharap bisa mencapai tanggal operasi komersial (COD) pada kuartal pertama 2025 dan memproduksi aluminium sebanyak 500 ribu TPA pada tahap awal," kata Christian.

PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) merupakan perusahaan terbatas, yang secara mayoritas dimiliki oleh PT Adaro Indo Aluminum (AIA).

Sedangkan PT Adaro Indo Aluminum (AIA), merupakan perusahaan terbatas, yang secara mayoritas dimiliki PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. (AMI).

Berdasarkan kerja sama dalam produksi mobil, sel baterai dan aluminium di Indonesia, Hyundai Motor Company akan terus mencari bidang-bidang kerja sama untuk mencapai kepemimpinan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense