RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra curhat, pesawatnya hanya dinaiki 20 orang menuju Bali. Kondisi mengenaskan ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19 dan adanya syarat ketat masuk Bali.
"Saya ingin menginformasikan saja, sebelum Covid-19 ini jadi kita punya penerbangan sampai 16 penerbangan ke Denpasar, Bali, almost fully booked. Hari ini hanya satu dan isinya hanya 15-20 orang saja," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR, Selasa (7/7).
Baca juga : PKI Perjuangan Emang Ada Atau Cuma Hantu
Irfan menjelaskan, kondisi sepinya penerbangan itu bukan hanya karena tak ada penumpang yang ingin bepergian tapi juga pemda yang membatasi masuknya wisatawan ke daerahnya. Pemda Bali mewajibkan tes polymerase chain reaction (PCR).
"Ini karena memang Pemda Bali membatasi. Kita memahami sekali. Sehingga mereka berharap dokumen yg masuk hanya mereka yang memiliki PCR," jelasnya.
Baca juga : Gawat, Penerimaan Pajak Diprediksi Minus 9,2 Persen
Ia mengaku terus melakukan kerja sama agar Pemda tak menerapkan persyaratan yang ketat. Jadi, para penumpang bisa naik pesawat untuk bepergian. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.