Dark/Light Mode

Hadapi New Normal

Bos Garuda: Naik Pesawat Jangan Kayak Mau Masuk ICU

Jumat, 5 Juni 2020 22:22 WIB
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. (Foto: ist)
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja operasional Garuda Indonesia. Saat ini, perusahaan tengah menyiapkan berbagai upaya pemulihan kinerja untuk menghadapi era new normal.

Dirut Garuda Irfan Setiaputra mengatakan, kunci utama dalam menghadapi era ini adalah adalah menjaga kesinambungan keberlangsungan bisnis dengan tren supply and demand di era new normal. Efisiensi menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam menghadapi era new normal ini. 

“Mindset bisnis penerbangan juga harus terus berevolusi menyelaraskan dengan realitas kondisi yang ada. Langkah tersebut yang secara bertahap terus kami lakukan mulai dari aspek operasional hingga optimalisasi lini bisnis” ujarnya.

Irfan mengungkapkan sejumlah rencana Garuda di era new normal. Salah satunya, kru kabin akan dibekali dengan alat perlindungan diri. Namun, alat perlindungan diri yang dipakai kru kabin tidak akan seperti tenaga medis di rumah sakit. 

Baca juga : Hadapi New Normal, Kemenperin Siapkan Stimulus Industri Manufaktur

"Kami diskusi dengan banyak pihak. Ini kan industri penerbangan, industri kebahagiaan. Jangan Anda masuk ke pesawat seperti masuk di ICU," jelasnya.

Menurutnya, sebagai bentuk pengamanan, nantinya kru kabin akan mengenakan face shield atau penutup wajah selain masker. Sehingga pelayanan kru terhadap penumpang menjadi optimal.

Selain itu, perusahaan akan tetap menerapkan pembatasan jumlah penumpang di dalam pesawat. Adapun kapasitas yang disediakan adalah 50 persen dari total kursi yang ada. Kebijakan ini sesuai dengan aturan yang diterapkan pemerintah.

Dengan begitu, Garuda akan mengusulkan adanya kenaikan tarif tiket pesawat kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan karena kebijakan tersebut berimplikasi terhadap ongkos operasional. 

Baca juga : Hadapi New Normal, Pemerintah Mesti Fasilitasi Petani Akses e-Commerce

"Namun kami pastikan harga yang ditawarkan tetap masuk akal. Kami tidak akan mengambil kesempatan dalam keadaan seperti ini," tuturnya.

Selain itu, untuk mencegah penularan virus corona, perusahanaan akan meniadakan majalah penerbangan dan menggantinya dengan fitur digital. Minuman yang disediakan oleh kru pun bakal dikemas dalam botol.

Sebagai tambahan layanan kepada penumpang, Irfan merencanakan perusahaan akan memberikan perlengkapan keamanan atau safety kit kepada penumpang, seperti masker. Safety kit ini sekaligus menjadi bentuk cenderamata.

Garuda Indonesia juga telah melakukan serangkaian upaya pemulihan kinerja yang fokus utamanya adalah memastikan beban operasi bergerak dinamis dengan tantangan kinerja yang ada saat ini. Contohnya, melalui upaya renegosiasi biaya sewa pesawat sekaligus memperpanjang masa sewa pesawat, melakukan renegosiasi kewajiban yang akan jatuh tempo, hingga melakukan program efisiensi biaya dengan memprioritaskan keselamatan dan layanan penerbangan.

Baca juga : Persiapan The New Normal, Seluruh Pegawai ESDM Akan Jalani Rapid Test

Garuda Indonesia juga melaksanakan optimalisasi lini bisnis kargo melalui pemanfaatan kompartemen penumpang untuk memaksimalkan angkutan kargo, intensifikasi bisnis charter kargo, hingga pengembangan platform layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital KirimAja.

Lebih lanjut, Garuda  turut mengoptimalkan layanan penerbangan carter khususnya untuk melayani penerbangan repatriasi WNI dari sejumlah negara. Seperti Jepang, Uni Emirate Arab (UEA), Singapura, Srilanka dan Maladewa. Sementara, untuk penerbangan repatriasi WNA dilayani ke sejumlah negara seperti Brasil, Kolombia, Srilanka, Maladewa. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.