RM.id Rakyat Merdeka - Kondisi perekonomian Indonesia, beserta perusahaan-perusahaan didalamnya, tidak akan terlepas dari perkembangan ekonomi global. Transmisi fluktuasi perekonomian global tersebut akan berpengaruh langsung ke jantung perusahaan.
Hal tersebut mengharuskan adanya kebijakan lindung nilai (hedging) pada perusahan–perusahaan yang memiliki kebutuhan tinggi terhadap valuta asing, sehingga tidak terdampak oleh risiko volatilitas mata uang asing global yang merugikan keuangan perusahaanya.
Baca juga : Permintaan Pasar Meningkat, 3iMed Luncurkan 3 Jenis Masker
Untuk membangun kompetensi hedging tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bersinergi menerbitkan Buku Pintar Hedging yang diluncurkan secara virtual, Senin (12/7).
Hadir pada acara peluncuran buku tersebut Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan.
Baca juga : Terangi 10 Desa Di Nias, PLN kucurkan Rp 11,35 Miliar
Henry mengatakan, sejak awal tahun 2020, dunia mendapatkan tantangan baru berupa pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda- tanda berakhir, ditambah lagi dengan perekonomian global yang menyebabkan gejolak di pasar keuangan dunia, termasuk Rupiah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.