RM.id Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah cukup tinggi. Rupiah melemah 0,23 persen ke level Rp 14.405 per dolar AS dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp 14.372 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang minus 0,25 persen, dolar Singapura minus 0,13 persen, dolar Taiwan turun 0,09 persen, won Korea Selatan melemah 0,37 persen, peso Filipina turun 0,02 persen, yuan China minus 0,03 persen, ringgit Malaysia minus 0,04 persen, dan bath Thailand turun 0,23 persen.
Baca juga : Masih Diuji Coba, Kereta Bandara YIA Belum Bisa Operasi
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,02 persen pada 93,139. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,02 persen ke level Rp 16.803, terhadap poundsterling Inggris naik 0,02 persen ke level Rp 19.732, dan terhadap dolar Australia menguat 0,02 persen ke level Rp 10.374.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, hari ini rupiah akan menunggu aksi investor akan mengantisipasi rilis suku bunga 7-days repo rate oleh Bank Indonesia (BI) dan kebijakan ekonomi ke depannya, dari hasil pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) nanti siang.
Baca juga : Data Inflasi AS Bikin Rupiah Melesat Tipis
“Pemerintah, akan berhati-hati terhadap risiko ketidakpastian meski perekonomian diprediksi akan membaik pada 2022 yang tercermin dari kebijakan fiskal 2022 yang countercyclical untuk mendorong kesiapan sistem kesehatan, pemulihan ekonomi masyarakat dan melanjutkan reformasi struktural,” ucapnya dalam riset, Kamis (19/8).
Sementara dari luar negeri, notulensi FOMC yang dirilis Rabu (18/8) waktu Amerika Serikat mengungkapkan, hasil FOMC untuk Juli mengatakan sebagian besar pejabat The Fed setuju bahwa mereka dapat mulai memperlambat laju pembelian aset akhir tahun ini.
Baca juga : Menguat Tipis, Rupiah Tembus Rp 14.337
“Risalah juga menunjukkan bahwa para pejabat The Fed belum memiliki kesepakatan tentang waktu atau kecepatan pengurangan,” imbuhnya.
Padahal sebagian besar telah mencapai konsensus untuk menjaga komposisi pengurangan dalam pembelian sekuritas berbasis obligasi dan hipotek secara proporsional. Ia memproyeksi rupiah akan berfluktuatif namun berpotensi ditutup menguat terbatas di rentang Rp 14.360-Rp 14.390 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.