Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tunggu Hasil The Fed, Rupiah Masih Loyo

Rabu, 28 Juli 2021 09:40 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah lagi. Rupiah melemah 0,07 persen ke level Rp 14.502 per dolar AS dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp 14.492 per dolar AS.

Sayangnya, mayoritas mata uang Asia justru menguat terhadap dolar AS. Dolar Taiwan menguat 0,1 persen, peso Filipina naik 0,05 persen, yuan China naik 0,05 persen, ringgit Malaysia menguat 0,07 persen, dan bath Thailand menguat 0,05 persen.

Indeks dolar AS yang mengukur enam mata uang saingannya menguat 0,12 persen menjadi di level 92,76. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,2 persen ke level Rp 17.111, terhadap poundsterling Inggris naik 0,5 persen ke level Rp 20.094, terhadap dolar Australia naik 0,14 persen ke level Rp 10.644.

Baca juga : Awal Pekan, Rupiah Masih Nggak Bertenaga

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat, pergerakan rupiah ini masih dipengaruhi oleh pelaku pasar yang cenderung memantau perkembangan dari hasil pertemuan bank sentral AS, The Fed. Pelaku pasar memantau pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve, yang berakhir pada hari Rabu ini. 

“Pelaku pasar memprediksi tidak ada perubahan kebijakan pada pertemuan ini, sehingga tak menjadi ancaman terhadap aset berisiko seperti rupiah,” imbuhnya dalam riset, Rabu (28/7).

Meski demikian, para pedagang akan mencari diskusi tentang waktu penghapusan pembelian obligasi bank sentral serta pemikiran anggota atas tingkat inflasi yang meningkat saat ini.

Baca juga : Menguat Tipis, Rupiah Mulai Siuman

Sementara itu, risiko dari varian delta terus meningkat secara global. Ahli Penyakit Menular AS Anthony Fauci mengatakan beberapa orang Amerika mungkin memerlukan suntikan tambahan di tengah mandat masker baru dan lonjakan kasus baru.

Selain itu, sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah meningkatnya jumlah kasus positif virus Covid-19 di Indonesia. Hal ini menyebabkan pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus mendatang.

Ia memprediksi hari ini mata uang Garuda akan kembali melemah pada rentang Rp 14.480-14.520 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.