BREAKING NEWS
 

Terdepan Dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Inggris Jadi Negara G-20 Pertama Yang Targetkan Nol Emisi Rumah Kaca Dalam UU

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Jumat, 14 Juni 2019 22:58 WIB
Perubahan iklim membuat benua Antartika jadi terlihat lebih hijau. Tampak hamparan lumut menghiasi Semenanjung Antartika, Livingstone Island Hannah Point. (Foto: Time/Getty Images)

 Sebelumnya 
Ia menambahkan, untuk pertama kalinya, kaum muda akan memiliki kesempatan untuk membentuk kebijakan iklim masa depan, melalui Youth Steering Group. Kelompok ini dibentuk oleh Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS), dan dipimpin oleh British Youth Council.

Adsense

Mereka bertugas memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah tentang prioritas yang harus ditentukan dalam isu lingkungan, serta memberikan pandangan atas kemajuan dari komitmen perubahan iklim saat ini. Termasuk, isu limbah dan daur ulang, serta masalah hilangnya keanekaragaman hayati. Mereka akan memulai kajian ini pada Juli mendatang.

"Kita sedang berada dalam bencana iklim. Kita perlu mengambil langkah radikal, atau kita - dan planet ini - akan menghadapi malapetaka yang tidak akan bisa diperbaiki. Jika dunia tidak bertindak sekarang, perubahan iklim dapat menyebabkan 100 juta orang jatuh ke dalam jurang kemiskinan ekstrem pada tahun 2030, dan 720 juta orang pada tahun 2050," terang Moazzam.

Baca juga : 13 Bandara AP I Kampanyekan Global Earth Hour 2019

Menurutnya, Indonesia akan menghadapi risiko signifikan di masa depan dari pemanasan planet yang timbul dari peristiwa panas ekstrem, peningkatan curah hujan dan kekeringan. Hal ini juga diperburuk oleh peningkatan suhu lautan, kenaikan permukaan laut dan pengasaman lautan, menambah risiko seismik dan vulkanik yang sudah dihadapi masyarakat.

"Ini akan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan melemahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Moazzam, mengingatkan.

Target nol emisi yang dicanangkan pemerintah Inggris berasal dari saran ilmiah, tentang apa yang perlu dilakukan untuk menghindari perubahan iklim yang berbahaya. Untuk itu, Inggris mendesak semua negara mempertimbangkan komitmen serupa. Antara lain, dengan meningkatkan target iklim nasional mereka pada KTT Aksi Iklim PBB September ini.

Baca juga : Nurbaya Gaet Inggris, Perkuat Kerja Sama Sektor Lingkungan Hidup

"Kita membutuhkan cara kerja dan arah yang baru. Di sini, di Indonesia, saya telah melihat contoh luar biasa dari apa yang telah dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim. Presiden Jokowi telah meluncurkan moratorium izin di hutan primer, lahan gambut dan kelapa sawit. Tingkat deforestasi Indonesia telah menurun selama dua tahun terakhir. Tetapi kita semua harus berbuat lebih banyak," papar Moazzam.

Dijelaskan, Prakarsa Pembangunan Rendah Karbon Indonesia (Low Carbon Development Initiative - LCDI) menunjukkan bahwa kebijakan, intervensi dan investasi rendah karbon dapat memberikan manfaat positif bagi ekonomi, masyarakat, dan lingkungan. Termasuk, pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.

"Kita tahu sekarang, model pertumbuhan rendah karbon lebih unggul dibanding model pertumbuhan ekonomi saat ini. Kami berkomitmen memperdalam kemitraan dengan Pemerintah Indonesia, baik di tingkat nasional maupun provinsi. Menangani perubahan iklim bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, tapi juga hal yang sangat cerdas untuk dilaksanakan,"  papar Moazzam.

Baca juga : Sambangi Sulawesi Sebulan Sebelum Gempa

"Kita semua menghirup udara yang sama. Tidak seorang pun dari kita yang bisa menyelesaikan tantangan perubahan iklim sendirian. Kita harus bekerja bersama," imbuhnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense