RM.id Rakyat Merdeka - Mengantisipasi dampak sanksi barat, Rusia menggelontorkan tambahan dana darurat hingga 9,5 miliar dolar AS atau setara Rp 138,35 triliun demi melindungi perekonomian nasional.
“Dana tersebut akan digunakan sebagai stimulus untuk memastikan stabilitas pembangunan ekonomi di tengah kendala eksternal,” kata Pemerintah Rusia dikutip dari Reuters, Jumat (10/6).
Baca juga : Antisipasi Serangan Siber, BMKG Kerja Sama Dengan BSSN Luncurkan CSIRT
Penambahan dana tersebut berkat keuntungan ekstra yang dihasilkan dari ekspor minyak dan gas Rusia. Bisnis yang menghasilkan ratusan juta dolar per hari ini masuk ke anggaran negara, walaupun Rusia dijatuhi sanksi Barat.
Negara-negara Barat telah memukul Rusia dengan paket sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Termasuk membekukan sekitar setengah atau 300 miliar dolar AS cadangan emas dan mata uang asing bank sentral, setelah Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke timur Ukraina pada 24 Februari 2022.
Baca juga : Antisipasi Gangguan Operasi, PHM Percepat Pemeliharaan Fasilitas Migas Di Lapangan Swamp
Sebelum perang berlangsung, Rusia mengarahkan keuntungan minyak dan gas untuk mendanai proyek-proyek investasi besar.
Dana darurat tersebut berbentuk uang cash, sehingga dinilai lebih fleksibel dan memungkinkan Pemerintah menutup defisit negara. Kemudian mendukung pengeluaran sosial, seperti kenaikan dana darurat untuk pensiunan dan menghadapi potensi krisis ekonomi.
Baca juga : Polda Siagakan Polantas di Tempat Wisata dan TPU
Mei lalu, Rusia juga telah menyuntikkan 4 miliar dolar AS ke Russian Railways, perusahaan terbesar di negara itu. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin Juga telah menjanjikan stimulus sebesar 1,75 miliar dolar AS untuk maskapai milik negara, Aeroflot. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.