RM.id Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid menghadiri kegiatan Training of Trainer (ToT) Program Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional-P3PD Tahap 1 Tahun Anggaran 2021, di Redtop Hotel, Jumat (24/9).
Taufik Madjid didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Luthfiyah Nurlaela dan Staf Khusus Menteri, Abdul Malik Haramain.
Baca juga : Sekjen Kemendes Ungkap Strategi BUMDes Pulihkan Ekonomi Nasional
Dalam sambutannya, Sekjen menjelaskan tiga disrupsi yang saat ini sedang dihadapi. Ketiganya yakni disrupsi digital, disrupsi milenial, dan disrupsi pandemi.
"Tiga ini mengubah postur kebijakan. Kita harus menyesuaikan dan harus kita hadapi," tegas Taufik Madjid, dalam keterangan yang diterima RM.id.
Baca juga : Kemendes Raih Akreditasi B Penyelenggara Penilaian Kompetensi Tahun 2021
Pandemi tidak boleh menjadi penghalang untuk Kemendes PDTT dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hal ini juga berlaku bagi seluruh pihak untuk membangun Indonesia dari desa.
Oleh karena itu ada empat kunci yang harus dimiliki desa sehingga dapat dikatakan sebagai model untuk pembangunan.
Baca juga : Keren! Kemendes PDTT Raih WTP 5 Kali Beruntun
"Satu desa harus memiliki kelembagaan yang kuat, pembiayaan yang memadai bisa dari Dana Desa atau lainnya, inovasi sosial yang kuat, dan pendampingan yang berkualitas," jelas Taufik.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.