BREAKING NEWS
 

Diusulkan Presiden Jadi Panglima

Laksamana Yudo Pensiun Tahun Depan

Reporter : KHOIRUL UMAM
Editor : ADITYA NUGROHO
Selasa, 29 November 2022 07:38 WIB
KSAL Laksamana Yudo Margono. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi resmi mengusulkan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi calon tunggal Panglima TNI ke DPR. Seperti Jenderal Andika Perkasa, Yudo juga akan menjabat Panglima TNI cuma satu tahun, karena November tahun depan, sudah pensiun.

Kemarin sore, Menteri Sekretaris Negara, Partikno mengirimkan Surat Presiden (Surpres) mengenai calon Panglima TNI ke Ketua DPR Puan Maharani, di Komplek Parlemen, DPR, Jakarta.

Usai bertemu, Puan dan Pratikno pun menggelar jumpa pers bersama. Puan didampingi Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dan Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus.

Puan membuka jumpa pers dengan mengatakan, DPR sudah menerima Surpres calon Panglima TNI. Namun, saat mengumumkannya, Puan mencoba bikin penasaran awak media.

"Nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah...," ujar Puan sambil memegang Surpres. "Adalah... Siapa ya?” tanya Puan coba bikin penasaran. “Yudo,” jawab awak media.

Baca juga : Dubes Belanda Gali Potensi Wisata Peninggalan Belanda Di Depok

“Oh, kamu sudah enggak sabar," kata Puan. Setelah itu, barulah Puan mengumumkan secara lengkap nama calon Panglima TNI baru. "Adalah... Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut atau KSAL pada saat ini," imbuhnya.

Menurut Puan, DPR akan memproses penggantian Panglima TNI Jenderal Andika sesuai mekanisme yang berlaku. Fit and profer test calon Panglima TNI akan digelar di Komisi I DPR. Terkait waktunya, politisi PDIP itu menjawab diplomatis. Yang jelas, proses pergantian Panglima TNI sudah harus rampung sebelum Senayan memasuki masa reses, yakni 16 Desember 2022.

"Masih ada 17 hari sebelum masa sidang penutupan tanggal 15 Desember 2022 mendatang," ujarnya.

Adsense

Sementara, Pratikno mengatakan, salah satu alasan Jokowi memilih Yudo sebagai calon tunggal panglima TNI agar terjadi rotasi matra. "Saya kira, itu salah satu pertimbangannya. Kalau semua (kriteria) kan sudah memenuhi syarat,” ucap Pratikno.

Lalu apa kata Yudo? Dia belum berkomentar. Namun, Kamis (24/11), Yudo mengatakan, sudah diberitahu mengenai penunjukannya jadi panglima TNI. Yudo mengaku tengah menyipkan diri menghadapi fit and proper test yang akan dilaksanakan di DPR mendatang.

Baca juga : Pengamat: Penunjukan KSAL Yudo Jadi Panglima Sudah Tepat

Yudo menjadi perwira tinggi AL ketiga yang ditunjuk menjadi Panglima TNI. Sebelumnya, ada Widodo Adi Sutjipto yang diangkat menjadi Panglima TNI oleh Presiden Abdurahman Wahid alis Gus Dur. Dia mejabat dari 26 Oktober 1999 hingga 7 Juni 2002.

Kemudian, ada Agus Suhartono. Dia diangkat menjadi Panglima TNI pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Dia menjabat, dari 28 September 2010 hingga 30 Agustus 2013.

Meski begitu, Yudo tidak akan lama menjadi Panglima TNI, seperti dua seniornya itu. Karena pada 26 November 2023, dia sudah berusia 58 tahun atau masuki usia pensiun. Hal itu sesuai Pasal 71 huruf (a) Undang-Undang Nomor 34/2004 tentang TNI yang menyebutkan usia pensiun TNI paling tinggi 58 tahun bagi perwira. Sementara masa pensiun TNI terbaru untuk bintara dan tamtama adalah 53 tahun.

Uji Kelayakan

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP, TB Hasanuddin mengatakan, fit and profer test Yudo akan dilakukan Rabu (30/11). Menurut dia, ada lima hal yang akan digali DPR. Pertama, soal netralitas TNI di Pileg dan Pilpres. Kedua, memperkuat dan meningkatkan disiplin para prajurit.

Baca juga : RI Siapkan Kerja Sama Mitigasi Bencana Dengan Jepang

Ketiga, Panglima TNI baru harus mampu lakukan pelatihan dan pendidikan prajurit. Keempat, meneruskan renstra minimum essential force yang terakhir, yaitu 2011 dan 2024. Dan terakhir, meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.

Lalu apa kata pengamat? pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie berpendapat, Yudo merupakan pilihan yang tepat untuk menggantikan Andika Perkasa. Dia bilang, dengan majunya KSAL sebagai Panglima TNI akan membantu mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.

“Presiden memenuhi janjinya, di awal memimpin negeri ini, beliau menyatakan bahwa Indonesia harus menjadi negara poros maritim dunia dan harus mewujudkan nawacita,” tukas Connie.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense