BREAKING NEWS
 

Terima Ketua Parlemen Singapura

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Motorsport di Asia Tenggara

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Kamis, 6 Oktober 2022 14:59 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan-Jin (tengah), di Ruang Kerja Ketua MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/10). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan-Jin sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Salah satunya menjadikan Indonesia dan Singapura sebagai lokomotif dalam memajukan industri motorsport dunia di kawasan Asia Tenggara. Singapura juga memuji kesuksesan Indonesia menyelenggarakan MotoGP pada 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ke depannya, Indonesia dan Singapura bisa bekerja sama menyelenggarakan sebanyak mungkin event kejuaraan balap dunia. Terlebih saat ini IMI, Pemprov Riau, dan Gallant Venture Pte LTD, yang merupakan perusahaan investasi asal Singapura, sedang mempersiapkan pembangunan Bintan International Circuit sebagai sirkuit Formula 1 di Pulau Bintan, tidak jauh dari Singapura dan satu lagi sirkuit internasinal di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Menurut Bamsoet, sapaan akrab Bambang, keberadaan sirkuit internasional di Asia Tenggara, seperti yang dimiliki Singapura dan juga yang nanti akan dimiliki Indonesia, akan semakin menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai salah satu pusat industri motorsport dunia. IMI dan Motor Sport Singapore (MSS) bisa bekerja sama menyelenggarakan Formula 1 di Bintan International Circuit.

Baca juga : Ketua MPR Dorong Peningkatan Investasi Turki di Indonesia

"Kerja sama lainnya yang bisa dilakukan misalnya, turis yang menonton Formula 1 di Bintan nantinya bisa menginap di Singapura, mengingat keberadaan hotel di Bintan saat ini belum mencukupi. Bintan International Circuit juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, salah satunya garasi yang bisa disewa oleh penduduk Singapura untuk menyimpan kendaraannya," ujar Bamsoet, usai menerima Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan-Jin, di Ruang Kerja Ketua MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/10).

Adsense

Pertemuan ini turut dihadiri Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, Wakil Duta Besar Singapura untuk Indonesia Jeremy Sor, Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Singapura Samuel Woon, dan Asisten Panitera Senior Parlemen Singapura Anne Quah.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, dalam meningkatkan hubungan baik kedua negara, selain melalui 'jembatan olahraga', Indonesia dan Singapura telah bekerja sama membangun 'jembatan digital' dengan menjadikan Batam sebagai pusat pengembangan data center dan pusat pengembangan industri digital. Pada 2 Maret 2021, telah diresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam yang diharapkan menjadi entry point bagi perusahaan teknologi informasi internasional dari Singapura dan mancanegara.

Baca juga : Bamsoet Happy Parlemen Turki Dukung Pembentukan Forum MPR Dunia

"Indonesia dan Singapura juga bekerja sama membangun 'jembatan infrastruktur', salah satunya melalui proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan sepanjang 6,4 km untuk meningkatkan konektivitas dari Bintan-Batam ke Singapura dan sebaliknya. Pembangunannya dibagi dalam tiga trase, yaitu trase Pulau Batam, trase Pulau Tanjung Sauh dan trase Pulau Bintan. Keberadaan jembatan ini akan memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirimkan produk usahanya ke Batam untuk selanjutnya di ekspor ke Singapura atau ke negara lain," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, bagi Indonesia, Singapura bukan sekadar negara tetangga. Melainkan juga mitra dagang yang sangat penting. Singapura merupakan mitra dagang Indonesia yang terbesar di kawasan ASEAN, dan terbesar ke-3 di tingkat global. Selama kurun waktu 2012 hingga 2021, nilai investasi Singapura ke Indonesia selalu mengalami peningkatan, dari 4,9 miliar dolar AS pada 2012, naik menjadi 9,3 miliar dolar AS pada 2021. Hingga kuartal pertama tahun 2022, nilai investasi Singapura sudah mencapai 3,8 miliar dolar AS.

"Total perdagangan Indonesia dan Singapura pada tahun 2021 meningkat sebesar 17,75 persen dari 2020. Namun Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar 3,8 miliar dolar AS, meningkat 127 persen dari 2020. Disebabkan meningkatnya impor migas dari Singapura sebesar 58 persen dari 2020. Kita harapkan ke depannya neraca perdagangan Indonesia-Singapura bisa seimbang," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense