Pengembangan Energi Sel Surya untuk Solusi Pengurangan Peningkatan Suhu Ekstrem

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang memerlukan solusi berkelanjutan. Di Indonesia, pengembangan energi sel surya menjadi kunci penting dalam menangani dampak negatif perubahan iklim.

Berdasarkan pada data menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-24 dalam Climate Change Performance Index (CCPI) 2021 dengan skor 53.59. Diperlukan investasi lebih lanjut dalam energi bersih seperti tenaga surya serta kebijakan yang mendukung efisiensi energi dan penggunaan energi bersih. Implementasi energi sel surya dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan energi, dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim.

Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan dalam konsumsi energi yang tinggi, ketergantungan pada bahan bakar fosil, kurangnya investasi dalam energi bersih, dan kebijakan yang mendukung efisiensi energi. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan investasi dalam energi bersih seperti tenaga surya serta kebijakan yang mendukung efisiensi energi dan penggunaan energi bersih. Implementasi energi sel surya dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan energi, dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim. 

Baca juga : Pengamat: Kesaksian 4 Menteri Di MK Patahkan Narasi Penyalahgunaan Bansos

Dengan kondisi iklim tropis yang dimiliki Indonesia, energi sel surya menawarkan potensi besar sebagai sumber energi bersih dan terbarukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sejumlah teknologi terbarukan yang dapat menjadi energi alternatif untuk mengurangi hal tersebut. Hal ini dikarenakan dengan kondisi iklim di Indonesia yang tropis yang artinya mendapat cahaya matahari yang membuat teknologi ini sangat tepat apabila di implementasikan di berbagai daerah di Indonesia dan juga sel surya juga bisa diterapkan seperti halnya dikendaraan, kebutuhan listrik rumah tangga dan juga saat ini ada pengembangan pesawat sel surya contohnya seperti Solar Impulse 2, atau SI-2 di Abu Dhabi. 

Panel Surya memiliki 2 jenis kinerja yang membantunya dalam bekerja menerima pancaran dari sinar matahari, yaitu solar tracker dual axis dan single axis. Perbedaannya yaitu, Single axis tracker memungkinkan panel surya untuk bergerak hanya dalam satu sumbu, yaitu sumbu horizontal, sehingga panel surya dapat mengikuti pergerakan matahari dari timur ke barat sepanjang hari. Berbeda dengan single axis tracker, panel surya dapat mengoptimalkan penyerapan energi matahari pada satu dimensi gerakan. Dalam meningkatkan efisiensi konversi energi, penggunaan sistem solar tracker dual axis dan single axis dalam panel surya memiliki dampak positif yang signifikan terhadap penanganan perubahan iklim dan pengurangan jejak karbon.

Baca juga : Mencari Jalan Baru untuk Lindungi Penerimaan Negara

Sistem dual axis mampu meningkatkan efisiensi energi yang dihasilkan oleh panel surya dengan mengikuti pergerakan matahari secara horizontal dan vertikal. Di sisi lain, sistem single axis juga memberikan manfaat dalam meningkatkan efisiensi energi dengan mengikuti pergerakan matahari secara horizontal. Kedua sistem ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan dari matahari.

Dengan pengembangan energi sel surya, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mendukung transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan. Melalui langkah-langkah strategis dan investasi dalam energi bersih, Indonesia dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan melindungi lingkungan hidup untuk generasi mendatang.

Gilberth Frankrin Sabandar
Mahasiswa Teknik Lingkungan UPN Veteran Jawa Timur

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.