Dark/Light Mode

Ekonomi Terus Bangkit

Inflasi Kita Lebih Rendah Dari Rusia Dan Argentina

Jumat, 5 Juli 2024 07:05 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (kiri) menyerahkan berkas berisi keterangan Pemerintah terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2023 kepada Ketua DPR Puan Maharani (kanan) dalam Rapat Paripurna ke-20 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (kiri) menyerahkan berkas berisi keterangan Pemerintah terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2023 kepada Ketua DPR Puan Maharani (kanan) dalam Rapat Paripurna ke-20 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengklaim kondisi perekonomian semakin membaik pasca pandemi Covid-19.

Tingkat inflasi di Indonesia juga jauh lebih terkendali dibandingkan negara-negara maju.

Menteri Keuangan (Men­keu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tingkat inflasi In­donesia pada 2023 lebih rendah dibandingkan Rusia, Turki dan Argentina.

Baca juga : Eksportir Jambi Tidak Lagi Transhipment Di Singapura

Laju inflasi 2023 berada di level 2,6 persen secara year on year (yoy). Angka itu lebih rendah dari tahun sebelumnya 5,5 persen.

“Di Rusia inflasi masih 7,4 persen, Turki bahkan mencapai 64,8 persen dan Argentina yang sedang menghadapi krisis men­capai 211,4 persen,” kata Sri Mu­lyani saat Rapat Paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Sri Mulyani juga melapor­kan kinerja makro fiskal dalam beberapa tahun terakhir menun­jukkan tren peningkatan. Rasio perpajakan dijaga di level double digit 10,31 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca juga : Duh, 3.351 Mahasiswa Terancam Putus Kuliah

“Keseimbangan primer men­capai surplus 0,46 persen dari PDB. Ini surplus keseimbangan primer pertama kali sejak tahun 2012,” ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, defisit fiskal semakin terkendali di kisaran 1,62 persen dari PDB dan rasio utang secara bertahap terus menurun di kisaran 39,2 persen dari PDB.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terus dijaga kesehatan dan kredibilitasnya, Pe­merintah juga konsisten berupaya memulihkan dan memelihara mo­mentum pertumbuhan ekonomi serta mendorong reformasi struk­tural, sehingga dapat meningkatkan fondasi ekonomi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.