Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- KPK Sidik Dugaan Korupsi Shelter Tsunami Di NTB, 2 Orang Jadi Tersangka
- Survei BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Di Juni 2024 Tetap Kuat
- Uruguay Vs Kolombia, Kuncinya Terus Menyerang
- Pelatih Kanada Janjikan Permainan Agresif Lawan Argentina
- Jokowi Yakin, Presiden Terpilih Prabowo Subianto Tak Abaikan Rekomendasi BPK
Ekonomi Terus Bangkit
Inflasi Kita Lebih Rendah Dari Rusia Dan Argentina
Jumat, 5 Juli 2024 07:05 WIB
![Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (kiri) menyerahkan berkas berisi keterangan Pemerintah terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2023 kepada Ketua DPR Puan Maharani (kanan) dalam Rapat Paripurna ke-20 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (kiri) menyerahkan berkas berisi keterangan Pemerintah terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2023 kepada Ketua DPR Puan Maharani (kanan) dalam Rapat Paripurna ke-20 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah mengklaim kondisi perekonomian semakin membaik pasca pandemi Covid-19.
Tingkat inflasi di Indonesia juga jauh lebih terkendali dibandingkan negara-negara maju.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tingkat inflasi Indonesia pada 2023 lebih rendah dibandingkan Rusia, Turki dan Argentina.
Baca juga : Eksportir Jambi Tidak Lagi Transhipment Di Singapura
Laju inflasi 2023 berada di level 2,6 persen secara year on year (yoy). Angka itu lebih rendah dari tahun sebelumnya 5,5 persen.
“Di Rusia inflasi masih 7,4 persen, Turki bahkan mencapai 64,8 persen dan Argentina yang sedang menghadapi krisis mencapai 211,4 persen,” kata Sri Mulyani saat Rapat Paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Sri Mulyani juga melaporkan kinerja makro fiskal dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan. Rasio perpajakan dijaga di level double digit 10,31 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga : Duh, 3.351 Mahasiswa Terancam Putus Kuliah
“Keseimbangan primer mencapai surplus 0,46 persen dari PDB. Ini surplus keseimbangan primer pertama kali sejak tahun 2012,” ujarnya.
Menurut Sri Mulyani, defisit fiskal semakin terkendali di kisaran 1,62 persen dari PDB dan rasio utang secara bertahap terus menurun di kisaran 39,2 persen dari PDB.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terus dijaga kesehatan dan kredibilitasnya, Pemerintah juga konsisten berupaya memulihkan dan memelihara momentum pertumbuhan ekonomi serta mendorong reformasi struktural, sehingga dapat meningkatkan fondasi ekonomi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya