Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bamsoet Pastikan, Kadin Dukung Prabowo Wujudkan Ketahanan Pangan
Kamis, 24 Oktober 2024 10:50 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Politik, Penegakan Hukum dan Keamanan (Polhukam) Kadin Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) memastikan, Kadin Indonesia siap mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kata dia, masih rapuhnya ketahanan pangan nasional tidak boleh lagi dibiarkan berlarut-larut, karena sejatinya Indonesia mampu mewujudkan kemandirian pangan.
Bamsoet menekankan, kemandirian pangan harus diwujudkan agar Indonesia tidak lagi mengimpor beras, kedelai, gula pasir, jagung, susu, daging hewan, sayur, buah ataupun tepung terigu. Salah satu faktor pembentuk ketahanan nasional adalah kemampuan negara mewujudkan kemandirian pangan.
“Pentingnya mewujudkan kemandirian pangan berpijak pada kewajiban negara memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses terhadap ketersediaan bahan makanan bergizi dengan harga terjangkau," ujar Bamsoet, usai menghadiri Rapat Dewan Pengurus Kadin Indonesia, di Menara Kadin Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Baca juga : Dukung Erick, ALFI Siap Bantu BUMN Wujudkan Target Swasembada Pangan
Ketua MPR ke-15 dan Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, kesungguhan negara merealisasikan kemandirian pangan akan menghadirkan manfaat yang berlipat ganda. Dengan perencanaan yang komprehensif, akan terwujud pemberdayaan bagi puluhan juta petani tanaman pangan. Ketika ragam bahan pangan dari berbagai daerah itu harus diolah dan kemudian didistribusikan ke seluruh pelosok tanah air, maka akan tercipta sangat banyak lapangan pekerjaan. Trickle down effect dari industri pengolahan bahan pangan dengan pendistribusiannya akan menyediakan lapangan kerja yang menjadi harapan belasan juta generasi milenial dan Gen-Z yang kini menganggur.
Data BPS mencatat, tidak kurang dari 29,36 juta petani pada 2023. Dalam satu dekade terakhir, jumlah petani Indonesia dilaporkan menurun sekitar 7,42 persen. Pada tahun 2013, jumlah petani masih tercatat sekitar 31,70 juta.
“Menurunnya jumlah petani dan minimnya generasi muda menggarap sektor pertanian tanaman pangan sudah pasti disebabkan terbentuknya persepsi, bahwa sektor pertanian tanaman tidak prospektif," kata Bamsoet.
Baca juga : Bamsoet Dorong Industri Penjualan Langsung untuk Atasi Masalah Pengangguran
Anggota DPR ini memaparkan, potensi sektor pertanian tanaman pangan dan industri pengolahannya di Indonesia sangatlah besar, karena pasarnya mencakup kebutuhan sehari-hari bagi lebih dari 280 juta jiwa. Potensi besar itu akan terwujud menjadi kenyataan jika negara bersungguh-sungguh merealisasikan target kemandirian pangan.
Kesungguhan itu idealnya ditunjukkan dengan kemauan politik dan didukung oleh Litbang pangan yang progresif. Selain itu, alih lahan pertanian harus dihentikan. Bahkan sebaliknya, lahan pertanian tanaman pangan hendaknya terus diperluas dari waktu ke waktu.
Bamsoet menambahkan, sektor pertanian tanaman pangan yang produktif akan mewujudkan kemandirian pangan dan kemakmuran bagi semua komunitas yang bekerja di sektor tersebut. Jika semua itu terwujud, kontribusi komunitas pertanian dan pengolahan tanaman pangan bagi aspek ketahanan nasional sangat signifikan. “Stabilitas nasional akan selalu terjaga karena kebutuhan pokok rakyat selalu tersedia dalam jumlah yang lebih dari cukup dengan harga terjangkau," pungkas Bamsoet.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya