Dark/Light Mode

Di COP29, APP Group Pamerkan Inisiatif Hijau Untuk Perubahan Iklim

Senin, 11 November 2024 21:20 WIB
Utusan Khusus Presiden untuk Konferensi Perubahan Iklim COP29 UNFCCC, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: Ist)
Utusan Khusus Presiden untuk Konferensi Perubahan Iklim COP29 UNFCCC, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Utusan Khusus Presiden untuk Konferensi Perubahan Iklim COP29 UNFCCC, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap kesepakatan pengendalian perubahan iklim Paris Agreement.

Sejumlah program untuk memperkuat aksi mitigasi perubahan iklim telah disiapkan termasuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), pemanfaatan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), serta rehabilitasi 12,7 juta hektare hutan untuk mendukung ketahanan pangan.

"Pak Prabowo berkomitmen kesepakatan yang telah dibuat oleh pemerintah sebelumnya akan dilanjutkan," kata Hashim saat membuka Paviliun Indonesia pada COP29 UNFCCC di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024)

Dalam ajang COP 29 di Azerbaijan ini, APP Group juga kembali menegaskan komitmen globalnya sebagai pendorong perubahan dalam upaya menanggulangi krisis iklim melalui transisi energi hijau dan praktik keberlanjutan. 

Managing Director APP Group, Suhendra Wiriadinata menekankan, peran penting perusahaan dalam mendorong aksi iklim kolaboratif antara sektor publik dan swasta demi terciptanya masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca juga : Kunjungi PBNU, Prof Mu’ti Dapat Banyak Masukan untuk Penguatan Pendidikan

“Menghadapi perubahan iklim bukan hanya tanggung jawab satu sektor atau satu negara—ini adalah tantangan bersama yang menuntut sinergi di seluruh sektor,” ujar Suhendra. 

APP Group siap untuk terus berinovasi dan berinvestasi dalam solusi hijau yang tidak hanya mendukung target dekarbonisasi nasional, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam konteks global.”

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri pulp dan kertas, APP Group telah membuat langkah besar dalam transisi energi. Inisiatif seperti konversi ke energi biomassa dan penggunaan panel surya di fasilitas produksi memungkinkan perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Hingga saat ini, pabrik OKI berhasil mengandalkan 98 persen sumber energi dari energi terbarukan, dan upaya ini membantu perusahaan mencapai penurunan intensitas karbon sebesar 11 persen sejak 2018.

Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari visi perseroan untuk mewujudkan proses produksi yang rendah karbon dan berkelanjutan. “Kami tidak hanya berfokus pada pengurangan emisi kami sendiri, tetapi juga pada menciptakan model bisnis yang dapat diikuti industri lain dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon,” ujarnya

Suhendra juga menekankan pentingnya keberlanjutan berbasis komunitas, yang terlihat dari pendekatan holistik APP dalam pengelolaan hutan dan pemberdayaan masyarakat. Program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA) telah memberdayakan komunitas lokal dengan menciptakan peluang ekonomi melalui pembinaan UMKM dan pelatihan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.

Baca juga : Terima Audiensi BIG, Menteri Nusron Perkuat Kolaborasi untuk Percepatan RTR

“Perlindungan hutan yang efektif tidak mungkin tanpa keterlibatan masyarakat setempat,” kata Suhendra. 

Menurutnya, Program DMPA bukan hanya tentang pelestarian alam, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area konsesi. “Dengan membangun kesejahteraan mereka, kami memperkuat komitmen kami terhadap keberlanjutan jangka panjang,” ujarnya.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni dalam sambutan saat pembukaan Pavilion Indonesia mengatakan, “Hutan harus kita jaga dan lindungi sebagai sumber kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.

"Saya percaya, kolaborasi, tanggung jawab, dan solidaritas kita bisa melindungi dan melestarikan hutan kita sekaligus membuat kebijakan yang memberikan keberkahan bagi generasi berikutnya," tambahnya. 

APP Group melihat keikutsertaannya di COP 29 sebagai peluang untuk menginspirasi dan mempromosikan aksi kolektif yang dapat mempercepat inisiatif dekarbonisasi di seluruh sektor industri. Suhendra berharap, partisipasi APP di COP 29 akan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk bergabung dalam gerakan hijau global ini.

Baca juga : Dirut Garuda Raih Penghargaan Tokoh Transformatif Industri Penerbangan

“APP Group berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam aksi iklim dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau. Kami yakin bahwa melalui aksi kolektif, kita dapat mengatasi tantangan perubahan iklim dan menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang,” tutup Suhendra.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Fasiol Nurofiq dalam sambutannya menjelaskan tiga tujuan utama penyelenggaraan Paviliun Indonesia. Yang pertama adalah untuk menyuarakan aksi iklim Indonesia kepada dunia sebagai bagian soft diplomacy. 

Kedua, untuk menunjukkan program pengendalian perubahan iklim yang dilakukan Indonesia secara berkolaborasi antara pemerintah, NGO, sektor swasta, hingga masyarakat. Ketiga, membangun platform untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan membangun kemitraan untuk memperkuat ketahanan iklim di Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.