Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bicara Transformasi Digital, Perubahan Iklim Dan Demografi
Wamenkeu: Tantangan Bisa Dijadikan Peluang
Kamis, 21 November 2024 07:00 WIB
![Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyoroti tiga tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi. Ketiga tantangan itu, yaitu transformasi digital, perubahan iklim dan demografi.
Suahasil mengatakan, tantangan tersebut harus bisa dijadikan peluang untuk memperkuat fondasi ekonomi.
“Digitalisasi akan meningkatkan efisiensi dan proses sesuatu menjadi lebih cepat. Tapi digitalisasi akan mempengaruhi lapangan kerja,” kata Suahasil dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (20/11/2024).
Karena itu, lanjut Suahasil, Pemerintah harus memastikan manfaat digitalisasi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Baca juga : Mobil Pangan Murah Akan Ditambah 44 Unit
Selain itu, Pemerintah juga terus berupaya menurunkan kesenjangan masyarakat dalam akses dan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Terkait perubahan iklim, Suahasil menegaskan bahwa transisi menuju energi terbarukan harus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Menurutnya, tantangan perubahan iklim bisa menjadi suatu peluang, bukan beban.
“Proyek-proyek energi terbarukan adalah investasi penting menuju ekonomi yang berkelanjutan,” sambungnya.
Baca juga : Peluang Tim Garuda Lolos Terbuka Lebar
Dalam konteks demografi, Suahasil menyoroti isu aging population (penuaan penduduk) yang perlu diantisipasi dengan investasi pada kesehatan dan pendidikan sejak dini.
“Kalau sejak muda kita tidak menjaga kesehatan dan produktivitas, tantangannya akan muncul ketika populasi semakin menua,” ujar Suahasil.
Dia juga memaparkan dua strategi besar untuk mendorong ekonomi tumbuh tinggi. Pertama, relokasi sumber daya ke sektor produktivitas tinggi, seperti advanced manufacturing (penggunaan teknologi dan metode inovatif untuk memproduksi barang dan jasa secara efisien) dan advanced services (peningkatan kualitas pelayanan).
Kedua, peningkatan efisiensi di sektor padat karya melalui mekanisasi dan digitalisasi.
Baca juga : Deglo Melaju, Jorji Tersandung
“Kita perlu mendorong sektor yang produktivitasnya tinggi, seperti jasa keuangan dan manufaktur. Termasuk memastikan sektor padat karya lebih efisien,” jelasnya.
Suahasil juga menekankan, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai stabilisator dan katalisator untuk mendukung pertumbuhan.
“APBN harus menjadi shock absorber yang menjaga stabilitas, sekaligus mendukung alokasi dan distribusi yang adil,” pungkas Suahasil. NOV
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 10, edisi Kamis, 21 November 2024 dengan judul "Bicara Transformasi Digital, Perubahan Iklim Dan Demografi, Wamenkeu: Tantangan Bisa Dijadikan Peluang"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya