Dark/Light Mode

KKP Tawarkan Peluang Hilirisasi Perikanan Di IABF 2024

Selasa, 30 April 2024 22:55 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menawarkan investasi di sisi hilir komoditas kelautan dan perikanan Indonesia Aquaculture Business Forum (IABF) 2024.

Selain peluangnya yang terbuka, forum ini diperkirakan punya market size produk perikanan global menyentuh 605,46 miliar dolar AS pada tahun 2029.

"Peluang hilirisasi perikanan begitu besar, artinya kalau tidak ikut terlibat bisa-bisa kita ketinggalan di 2029," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo di IABF 2024, di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Budi memaparkan dari sisi permintaan, produk bermutu, bergizi dan bernilai tambah menjadi kata kunci yang kini dicari pasar.

Karenanya, produk berlabel traceability, eco friendly, sustainability, ready to eat, ready cook dan ready to serve semakin diminati konsumen.

"Artinya apa, konsumen kita semakin cerdas karena menghendaki produk bermutu dan berkelanjutan," tuturnya.

Tak hanya itu, dari sisi piramida nilai tambah, Budi melihat komoditas perikanan bisa diolah menjadi berbagai berbagai varian produk.

Baca juga : Erick: Mari Bantu Perjuangan Timnas dengan Doa Terbaik

Mulai dari raw material yang bisa langsung dimasak, kemudian pengolahan pakan hewan ternak, produk kesehatan, kosmetik, hingga farmasi.

Dikatakannya, KKP juga telah merespons permintaan pasar dengan penyediaan bahan baku secara kontinyu dan sesuai standar baik jenis, ukuran hingga mutu.

Budi menyontohkan sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP) misalnya, menunjukkan bahwa industri pengolahan menerapkan praktek yang baik.

"Ini kita belum bicara bagaimana teman-teman di KKP juga concern pada mutu sejak hulu misalnya dengan sertifikat CBIB, CPIB, dan lainnya," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Budi mengungkapkan, analisa daya saing 5 komoditas prioritas.

Pasar udang global misalnya, senilai 60,4 miliar dolar AS di tahun 2023. Kemudian, rumput laut 16,7 miliar dolar AS, tilapia 13,9 dolar AS, dan kepiting-rajungan 879 miliar dolar AS, serta lobster menyentuh 7,2 miliar dolar AS di tahun yang sama.

Sementara, market share Indonesia di pasar global mencapai 16,4 persen untuk rumput laut, lalu 9,7 persen untuk tilapia, dan 6,7 persen untuk udang di tahun 2022.

Baca juga : BI: Pembiayaan Korporasi Meningkat Pada Maret 2024

"Kepiting-rajungan kita baru 1,9 persen dan lobster hanya 0,5 persen. Tapi potensi kita ada untuk terus melakukan peningkatan," ungkapnya.

Untuk itu, guna meningkatkan minat investasi di sektor kelautan dan perikanan, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif.

Di antaranya tax allowance berupa keringanan pajak penghasilan (PPh) dari nilai investasi atau 5 persen per tahun selama 6 tahun.

Lalu, investment allowance berupa pengurangan laba bersih sebesar 60 persen dari total nilai investasi untuk 6 tahun atau 10 persen setiap tahun.

Budi memastikan jajarannya juga siap mendampingi para pelaku usaha agar bisa mengakses insetif tersebut.

"Mengurus perizinan berusaha juga semakin mudah melalui sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik yang menyederhanakan prosedur, meningkatkan efisiensi, dan transparansi," tegasnya.

Sekadar informasi, realisasi investasi kelautan dan perikanan mencapai Rp12,07 triliun di tahun 2023. Jumlah ini meningkat 38,02 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 8,75 triliun.

Baca juga : Menteri Arifin Buka Peluang Kolaborasi Percepat Transisi Energi Di Paris

Budi menyebut pengolahan menjadi bidang usaha terbesar dalam menyerap investasi (38,56 persen) disusul budi daya (26,63 persen), perdagangan (20,25 persen), penangkapan (12,41 persen), dan jasa perikanan (1,97 persen).

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengaku tengah bersiap merencanakan pembangunan infrastruktur berupa data terintegrasi.

Data ini bisa dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan dan investasi di kelautan dan perikanan Indonesia.

"Kami sedang merencanakan pembangunan infrastruktur Ocean Big Data yang bertujuan untuk pengawasan, monitoring, penyediaan data yang update, dan penyusunan decision support system," kata Trenggono.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.