Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hasil Survei Kemenkes dan ITAGI

64,8 persen Responden Siap Disuntik Vaksin Corona

Kamis, 19 November 2020 13:51 WIB
Ilustrasi. (Foto : Net)
Ilustrasi. (Foto : Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Oscar Primadi membeberkan survei terkait kesediaan masyarakat untuk disuntik vaksin Covid-19. Dalam survei yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF ini, Kemenkes menggandeng Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk melakukan survei. 

Survei yang digelar pada 19 hingga 30 September 2020 itu, diikuti oleh 115.000 responden dari 34 provinsi, mencakup 508 kabupaten/kota atau 99 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Sebanyak 69 persen dari seluruh responden itu berasal dari Pulau Jawa dan 13 persen dari Pulau Sumatera. 

Hasilnya, 64,8 persen responden menyatakan bersedia disuntik vaksin Covid-19. Kemudian 27,8 persen responden ragu, sedangkan 7,6 persen menolak divaksin. 

Baca juga : Jualan Online, Raup Untung Di Tengah Pandemi Covid-19

“Survei menunjukkan, mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin Covid-19 dan bersedia menerimanya,” kata Oscar, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, kemarin. 

Dari survei ini juga menunjukkan, tiga perempat responden menyatakan telah mendengar tentang vaksin Covid-19, dan dua pertiga responden menyatakan bersedia menerima vaksin Covid19. Namun demikian, tingkat penerimaan berbeda-beda di setiap provinsi. Hal ini dilatari oleh status ekonomi, keyakinan agama, status pendidikan serta wilayah. 

Pada kelompok masyarakat dengan informasi yang lebih banyak seputar vaksin misalnya, mereka cenderung menerima pemberian vaksin Covid-19. Hal yang sama juga terjadi pada responden dengan kepemilikan asuransi kesehatan, sebagian besar dari mereka lebih mungkin menerima vaksin Covid-19. Ini menegaskan, saat ini masih dibutuhkan informasi akurat tentang vaksin Covid-19. 

Baca juga : Tak Kenal Maka Tak Kebal, Inilah Cara Kerja Vaksin

Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur jadi dua provinsi yang memiliki tingkat penerimaan vaksin tertinggi. Sebanyak 74 persen responden Papua Barat dan 70 persen responden NTT bersedia menggunakan vaksin Covid-19. 

Sementara Aceh dan Sumatera Barat jadi provinsi dengan tingkat penolakan vaksin tertinggi. Hanya 46 persen responden di Aceh dan 47 persen responden di Sumbar yang bersedia menerima vaksin. 

Oscar menjelaskan, survei itu juga merekam berbagai alasan responden menolak vaksin Covid-19. Beberapa di antaranya adalah tidak yakin keamanan vaksin (30 persen), tidak yakin vaksin efektif (22 persen), tidak percaya vaksin (13 persen), takut efek samping (12 persen), keyakinan agama (8 persen), dan lainnya (15 persen). [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.