Dark/Light Mode

Tutup PWN PTK

Wamenag Ajak Pramuka Perluas Medan Gerakan Di Medsos

Minggu, 14 November 2021 10:46 WIB
Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH. Zainut Tauhid saat saat menutup Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) tahun 2021 di UIN Raden Fatah Palembang, Sabtu (13/11).
Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH. Zainut Tauhid saat saat menutup Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) tahun 2021 di UIN Raden Fatah Palembang, Sabtu (13/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH. Zainut Tauhid mengajak pramuka mahasiswa perluas medan gerakan di Media Sosial (Medsos). Ajakan ini disampaikan Wamenag saat menutup Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) tahun 2021 di UIN Raden Fatah Palembang, Sabtu (13/11).

"Untuk menyentuh generasi millenial, Gerakan Pramuka harus bisa memanfaatkan konten-konten digital, untuk menarik minat mereka," pesan Wamenag di Palembang, Sabtu (13/11/).

"Pramuka harus perluas medan gerakan di media sosial untuk ikut membentuk generasi milenial yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan yang kuat," imbau Wamenag.

Menurut Wamenag, medan gerakan di Medsos saat ini sangat strategis. Sebab, Indonesia menjadi salah satu dari empat negara dengan pengguna internet terbesar di dunia, yaitu mencapai 202,6 juta pengguna internet, dengan komposisi 51 persen perempuan dan 49 persen laki-laki.

Baca juga : Menang Telak, Prancis Dan Belgia Melenggang Ke Piala Dunia 2022

Dari sebaran umur, sebanyak 49 persen pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun (millenial), dan 33,8 persen berusia 26-35 tahun. 

"Sebanyak 170 juta di antaranya adalah pengguna aktif dan militan di media sosial. Hal ini menjadi potensi yang dapat diarahkan menuju hal-hal yang baik dan produktif," tuturnya.

Baik dalam gerakan di dunia nyata maupun maya, lanjut Wamaneg, aktivis gerakan Pramuka PTK bisa menjadi duta moderasi beragama. Yaitu, generasi yang memiliki cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

Moderasi beragama, kata Wamenag, bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan kita dalam beragama. Menurut Wamenag, wawasan moderasi beragama, kultur dan nilai agama yang moderat, yang dipelajari di kampus, harus disebarkan kepada setiap lapisan masyarakat.

Baca juga : Ridwan Kamil Ajak Pemuda Perang Lawan Kebodohan Dan Kemiskinan

Langgam dan model pendidikan ala Gerakan Pramuka, dengan sistem among, menyenangkan, dan penuh dengan nuansa rekreatif, bisa berkontribusi besar untuk mendesiminasikan moderasi beragama.

"Gerakan Pramuka juga bisa menjadi sarana strategis untuk melakukan tabayun, chek and richek pelbagai pemahaman yang jauh dari nilai-nilai inklusifitas," pesannya.

Wamenag berharap PWN PTK mampu melahirkan mahasiswa yang unggul, cerdas, dan berkarakter serta peka terhadap masalah-masalah sosial yang berkembang.

"Jadilah kalian orang yang The Best (yang terbaik) dalam mendesiminasikan moderasi beragama dan nilai-nilai karakter bangsa. Kalau belum bisa, jadilah The First (yang pertama) atau setidaknya menjadi The Difference (yang berbeda), dalam melakoni dan mengisi ruang-ruang pembangunan dan dedikasi untuk NKRI," harap Wamenag.

Baca juga : Kemendes Gagas Program Desa Peternakan Terpadu

"Selamat memandu, kembali menghadapi tantangan baru untuk Indonesia yang lebih baik," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.