Dark/Light Mode

Serang Gedung Capitol, Bunuh 1 Polisi

Teroris Amerika Lebih Gila

Minggu, 4 April 2021 06:50 WIB
Polisi memeriksa lokasi di mana sebuah mobil menabrak barikade di dekat Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (2/4/2021). (Foto: AP Photo/Alex Brandon)
Polisi memeriksa lokasi di mana sebuah mobil menabrak barikade di dekat Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (2/4/2021). (Foto: AP Photo/Alex Brandon)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi teroris tak hanya terjadi di sini. Di Negara Adikuasa seperti Amerika Serikat juga, teroris berulah. Bahkan lebih gila. Kalau di sini, si teroris nyerang rumah ibadah dan Mabes Polri, di AS, si teroris nekat nyerang ke Gedung Capitol di Washington DC, salah satu tempat maha penting di AS, dan menewaskan 1 polisi.

Penyerangan itu terjadi pada Jumat (2/4), sekitar pukul 13.00 WIB. Sebuah mobil sedan sengaja menabrak pos berikade utara Gedung Capitol.

Dua polisi yang sedang bertugas, jadi korban dalam aksi tersebut. Salah satunya, veteran polisi bernama William Evans yang sudah 18 tahun bekerja di Gedung Capitol, tewas. Sedangkan korban lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga : Teroris Makin Tolol

Bukan hanya menabrak, pelaku yang keluar dari mobilnya langsung mengeluarkan pisau dan menyerang dua polisi. Namun, aksinya itu gagal.

Petugas keamanan melumpuhkan pelaku dengan memberikan hadiah timah panas kepada pelaku.

Dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian mengidentifikasi bahwa pelaku tunggal itu bernama Noah Green. Lelaki berusia 25 tahun berasal dari Indiana ini, diduga pengikut Nation of Islam. Namun belum dijelaskan secara detail mengenai motif penyerangan tersebut.

Baca juga : Tenang, Bansos Tetap Diberikan

Akibat insiden tersebut, Gedung Capitol sempat diisolasi untuk sementara waktu. Seluruh pegawai tidak diperkenankan keluar masuk. Namun, beberapa jam kemudian, larangan itu dicabut setelah petugas memastikan tidak ada ancaman lain. Belum diketahui pasti apakah insiden ini berkaitan dengan kerusuhan 6 Januari lalu, saat warga AS pro-Donald Trump menolak hasil Pilpres.

Gedung Capitol biasa digunakan sebagai tempat pertemuan Kongres AS. Bangunan ini telah dibangun sejak tahun 1800.

Gedung Capitol kini adalah versi renovasi dan lebih luas daripada ketika dibangun dulu. Pada 1850, kubah besar dan sayap gedung ditambahkan di gedung tersebut. Di gedung ini, Joe Biden kemarin dilantik sebagai presiden terpilih AS.

Baca juga : Kunjungi Fuzhou, Dubes Djauhari Promosi Produk Perikanan Indonesia

Pelaksana Kepala Polisi Capitol, Yogananda Pittman menyebut pelaku tidak dalam radar kepolisian setempat. Namun, serangan dipastikan tidak terkait terorisme.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.