Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pertemuan Maritim, RI Angkat Isu Kaum Hawa Dan Keamanan Pelayaran

Selasa, 18 Mei 2021 17:16 WIB
Pertemuan Maritim, RI Angkat Isu Kaum Hawa Dan Keamanan Pelayaran

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyampaikan isu seputar keselamatan pelayaran terkait Port State Control Inspection dan peran perempuan di dunia maritim pada pertemuan Asia Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA) ke-21 yang digelar secara virtual pada 18 hingga 20 Mei 2021.

"Indonesia selalu siap dan mendukung program APHoMSA untuk mencapai visi utamanya yaitu menciptakan lingkungan maritim yang aman, terjamin dan bersih di kawasan Asia-Pasifik," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus Purnomo dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa (18/5/2021).

APHoMSA diikuti 26 negara, yang dibuka CEO of Australia Maritime Safety Authority (AMSA), Mick Kinley selaku tuan rumah. Hadir juga dalam pertemuan itu, Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) Kitack Lim.

Pertemuan yang digelar selama tiga hari ini membahas isu-isu strategis bidang maritim di antaranya peran perempuan di dunia maritim, keselamatan pelayaran serta kesejahteraan pelaut, perlindungan lingkungan maritim, penanganan musibah di laut, dan kerja sama regional.

Baca juga : Ganyang Israel, NasDem Dukung Kedaulatan Palestina

Selanjutnya, Dirjen Agus menyampaikan, Indonesia menjadi anggota Tokyo MoU tahun 1996. Kemudian, Indonesia akhirnya pada 2021 masuk ke dalam kriteria White List dalam Tokyo MoU berdasarkan hasil Laporan Tahunan Tokyo MoU Tahun 2020. Setiap tahunnya Indonesia juga selalu berada di lima besar terbaik negara anggota Tokyo MoU yang paling banyak memberikan kontribusi dalam pemeriksaan kapal.

Agus menambahkan, capaian itu merupakan hasil kerja keras selama tiga tahun terakhir yang terbangun melalui sinergi antara Kementerian Perhubungan, PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), organisasi sebagai wadah para pengusaha pelayaran dikenal dengan INSA (Indonesian National Shipowners' Association) dan semua pihak.

Masuknya Indonesia ke dalam white list Tokyo MoU merupakan pengakuan dunia terhadap Port State Control (PSC) sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap aspek keselamatan serta keamanan pelayaran di Indonesia, membuktikan pelabuhan tanah air dapat bersaing dengan negara lain.

Namun dalam pelaksanaannya, ada beberapa kendala bagi Pemeriksa Kelaiklautan dan Keamanan Kapal Asing (PSCO). Yaitu wilayah Indonesia yang memiliki 636 pelabuhan dan 141 pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan internasional, namun jumlah PSCO masih kurang hanya 52 personil di seluruh Indonesia.

Baca juga : Kemarin, AP I Catat Penumpang Hanya 7.358 Orang Di 15 Bandara

"Untuk mempertahankan status White List ini, Indonesia akan melatih dan mencetak lebih banyak PSCO untuk melaksanakan pemeriksaan kapal di pelabuhan-pelabuhan vital di Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air KPLP Een Nuraini Saidah menyampaikan peranan perempuan di dunia maritim Indonesia. Kaum Hawa ini ada wadahnya, Women In Maritime (WIMA) yang merupakan salah satu organisasi di bawah naungan IMO.

"WIMA Indonesia didirikan pada tahun 2015, terdiri dari para perempuan yang berprofesi di bidang kelautan, pejabat pemerintah, praktisi perkapalan, pengacara maritim, surveyor kelautan, pengusaha kelautan, dan akademisi. WIMA Indonesia memiliki tujuan untuk lebih meningkatkan peran perempuan di bidang maritim untuk membangun kembali dan meningkatkan budaya maritim di Indonesia," kata Een.

Selanjutnya Ketua Umum WIMA Indonesia Dr. Chandra Motik menambahkan, WIMA Indonesia memiliki visi sebagai organisasi yang berperan sebagai mitra sejajar dengan pemangku kepentingan maritim lainnya. Memiliki misi untuk memperkuat budaya bahari di Indonesia, meningkatkan profesionalisme  perempuan dalam industri dan jasa maritim. Serta memberikan edukasi kepada masyarakat serta memberdayakan keluarga dan istri pelaut.

Baca juga : Masyarakat Harus Laporkan Kasus Pelanggaran Prokes

Sebagai informasi, forum APHoMSA merupakan pertemuan regional yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1996. Pertemuan ini membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, kerja sama regional, dan isu-isu maritim terkait lainnya.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.