Dark/Light Mode

Yayasan Pita Kuning Gelar Maraton, Ajak Masyarakat Peduli Anak Penderita Kanker

Kamis, 24 April 2025 21:43 WIB
Pendiri Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Donny Gahral Adian (tengah) bersama Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Tyas Amelia memberikan keterangan persiapan lari Maraton Monas-Bogor di Jakarta, Kamis (24/4/2025)
Pendiri Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Donny Gahral Adian (tengah) bersama Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Tyas Amelia memberikan keterangan persiapan lari Maraton Monas-Bogor di Jakarta, Kamis (24/4/2025)

RM.id  Rakyat Merdeka - Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendampingi anak-anak pejuang kanker dari keluarga prasejahtera dengan menggelar kegiatan 'Maraton Peduli Anak Kanker'. 

Kegiatan ini sebagai bentuk kampanye kemanusiaan untuk menggugah kepedulian masyarakat luas terhadap perjuangan anak-anak penderita kanker. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menghimpun dana untuk membantu pengobatan anak-anak penderita kanker dari keluarga pra-sejahtera.

“Perjuangan anak-anak penderita kanker tidak ringan. Melalui maraton ini, kami ingin menyuarakan bahwa setiap langkah kita bisa menjadi harapan bagi mereka. Ini bukan hanya soal fisik, tapi tentang menunjukkan empati dan kepedulian,” ujar Pendiri YPKAI,  Donny Gahral Adian kepada awak media di Kafe Kumpul, Tebet Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Donny melalui YPKAI berencana melakukan lari solo maraton dari tugu Monas, Jakarta  dan berakhir di tugu Kujang, Kota Bogor pada 57 kilometer. Giat sehat ini untuk menggugah kepedulian terhadap anak penderita kanker.

Donny, yang juga dosen Filsafat di Fakultas Ilmu Budaya dari Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan, makna dari lari ultramaraton tentunya akan merasakan lapar, haus, letih, bahkan cedera tetapi itu tidak ada apa-apanya dengan anak-anak yang tengah berjuang agar bisa sembuh dari kanker.

Baca juga : Sosialisasi Empat Pilar, Irawan Ajak Masyarakat Terus Perkuat Nilai Kebangsaan

"Kegiatan Maraton ini bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei diikuti dengan penggalangan dana secara digital melalui laman https://kitabisa.com/campaign/lariuntuksesama," katanya.

Donny menjelaskan sebagian besar anak-anak penderita kanker di bawah naungan Yayasan Pita Kuning memiliki cita-cita yang tinggi, namun kandas akibat penyakit yang dideritanya.  Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat mengenai penyakit kanker karena masih ada stigma negatif yang menganggap sebagai penyakit menular.

Dalam lari ultramaraton ini, Donny akan berangkat dari Monas pukul 21.00 WIB dan finish di tugu Kujang pada pukul 04.00 WIB  dengan dikawal satu sepeda motor dan satu mobil yang membawa bekal nutrisi dan air selama berlari.

Semetara Ketua YPKAI, Tyas Amelia mengatakan, kegiatan sosial ini diharapkan dapat menghimpun dana Rp500 juta untuk nantinya dipakai membantu pengobatan anak-anak penderita kanker dari keluarga pra-sejahtera.

"Kita memberikan bantuan obat-obatan dan terapi yang tidak bisa ditutup dari BPJS Kesehatan," ucap Tyas.

Baca juga : Peringati Hari Bumi 2025, Dr. Widya Habibie Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Tyas mengatakan, kriteria anak yang diberikan bantuan adalah berusia 0-18 tahun, dari keluarga pra-sejahtera, dan memiliki BPJS Kesehatan.

Sedangkan untuk menjadi anggota yayasan, cukup menyertakan keterangan dokter yang menunjukkan anak menderita kanker yang dilanjutkan dengan wawancara dan survei ke rumah penderita.

Tyas membenarkan hanya 20 persen anak-anak yang mampu bertahan dikarenakan saat dibawa ke Yayasan sudah masuk ke dalam stadium lanjut.

"Kami pernah menangani anak yang penderita leukemia yang mengharuskan cangkok sum-sum tulang belakang dengan biaya Rp2 miliar. Sehingga kita bantu donasi, tetapi baru mulai kampanye anak tersebut tidak mampu bertahan," ucapnya.

Tyas menjelaskan berdirinya YPKAI berawal dari banyaknya pasien anak-anak yang dirawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat mengalami kesulitan finansial yang membutuhkan bantuan.

Baca juga : Hemofilia Sedunia 2025, HMHI Ajak Masyarakat Peduli dan Kenali Gejalanya

"Dari situ kami banyak membantu pasien anak hingga sekarang ini. Untuk mendapatkan bantuan dapat menghubungi melalui telepon atau laman resmi," ucap dia.

Ia juga menegaskan Yayasan Pita Kuning bukanlah rumah singgah, tetapi justru memberikan layanan kunjungan ke rumah penderita melalui relawan yang bersertifikat.

Melalui kegiatan ini, YPKAI berharap dapat memperluas jaringan kepedulian sosial dan menjangkau lebih banyak anak penderita kanker yang membutuhkan bantuan, baik dalam bentuk psikososial, logistik, maupun dukungan kehidupan sehari-hari.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.