Dark/Light Mode

Naik Hingga 190.561 Kasus, Ini 6 Strategi Penanggulangan Kenaikan DBD

Kamis, 19 September 2024 22:03 WIB
Presiden Global Vaccine Business Unit Takeda, Derek Wallace (kedua kiri) dan Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Anggraini Alam, (kedua kanan) saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi Kepemimpinan Indonesia dalam Pencegahan dan Penanggulangan DBD di Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Istimewa
Presiden Global Vaccine Business Unit Takeda, Derek Wallace (kedua kiri) dan Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Anggraini Alam, (kedua kanan) saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi Kepemimpinan Indonesia dalam Pencegahan dan Penanggulangan DBD di Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sejak awal tahun hingga September 2024 atau pekan ke-36, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia mencapai 190.561 dengan 1.141 kematian. Jumlah ini meningkat dari 2023 yang mencatat 114.720 kasus dengan 894 kematian.

"Klaim BPJS Kesehatan akibat DBD juga besar mencapai Rp 1,3 triliun pada 2023, atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 626 miliar," kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi "Kepemimpinan Indonesia dalam Pencegahan dan Penanggulangan DBD" di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Pemerintah telah menerapkan enam strategi nasional. Yakni pertama meningkatkan akses serta penanganan dengue. Kedua, memperkuat manajemen vektor secara aman dan berkelanjutan. Ketiga melibatkan masyarakat. Keempat memperkuat surveilans dengue secara komprehensif.

Baca juga : FSPPB Dan Yayasan IKAL Strategis Center Kembangkan Kebijakan Energi Nasional

Kelima memperkuat komitmen Pemerintah dan kebijakan manajemen program. Keenam, mengembangkan penelitian, intervensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan.

Di kesempatan yang sama, Presiden Global Vaccine Business Unit Takeda, Derek Wallace menyatakan, Indonesia memiliki komitmen kuat memerangi DBD sehingga menjadikan contoh global dalam upaya pencegahan.

"Berbagai pemangku kepentingan bersinergi melawan penyakit ini," ujar Derek dalam kunjungannya ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca juga : Malam Ini Lawan Dewa United, Carlos Pena Minta Dukungan Penuh Jakmania

Ia menambahkan, kepemimpinan Pemerintah dalam mengelola vektor, memperkuat kolaborasi multisektor, serta mengadopsi inovasi pencegahan seperti vaksinasi ke dalam strategi nasional, menunjukkan pendekatan yang terintegrasi.

Sedangkan Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Anggraini Alam menjelaskan, perjalanan penyakit dengue dalam 7 hari terbagi menjadi tiga fase, yakni fase demam, kritis, dan pemulihan.

"Fase kritis ditandai dengan penurunan demam," sebutnya.

Baca juga : Dinda Kirana, Jago Perankan Korban KDRT

Jika muncul salah satu tanda bahaya, seperti nyeri perut hebat, muntah, lemas, atau gelisah, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk menyembuhkan dengue. Sehingga pencegahan menjadi sangat penting," tambahnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.