Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kisah Salmon Kareth, Putra Daerah Penjaga Listrik PON XX Papua

Rabu, 6 Oktober 2021 19:22 WIB
Salmon Kareth. (Dok. PLN)
Salmon Kareth. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di balik kesuksesan PLN mendukung pembukaan dan pelaksanaan PON XX Papua, ada nama Salmon Kareth. Pria berusia 49 tahun ini yang memastikan suplai kelistrikan tanpa kedip dalam pelaksanaan PON XX Papua di Jayapura.

Putra asli tanah Papua kelahiran Karetubun ini menjabat sebagai Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Jayapura.

Kiprahnya di PLN dimulai sejak 2001, saat ia lolos seleksi penerimaan pegawai PLN. Kecintaan Salmon Kareth terhadap dunia kelistrikan bukan semata-mata karena dia bekerja di PLN.

Baca juga : Grab Jadi Mitra Resmi Transportasi PON XX Papua 2021

Kehidupan masa kecil yang sarat ‘kegelapan’ menumbuhkan keingintahuan untuk mengenal listrik lebih dalam. “Dulu sewaktu saya kecil, hanya kota-kota besar di Papua saja yang sudah ada listrik, tempat saya di kampung tidak ada listrik,” ujar Salmon yang menghabiskan masa kecilnya di Kampung Yukase, Sorong, Papua Barat ini.

Ia hanya melihat terang ketika datang ke kota. Lampu menyala, menyilaukan mata. Selebihnya, ia lebih kerap ditemani pelita untuk mengerjakan PR, menulis, atau membaca.

Laki-laki kelahiran 12 September 1972 ini semakin cinta dengan rangkaian listrik ketika duduk di bangku SMP. Sebenarnya, tidak hanya soal listrik. Salmon juga suka pelajaran IPA lainnya, termasuk biologi.

Baca juga : Ganip Pastikan Penegakan Disiplin Prokes Di PON XX

Ilmu-ilmu eksakta ini membawanya di antara dua pilihan ketika masuk SMA. Ia harus memilih, bersekolah di SMA lalu mengambil jurusan IPA dan menekuni biologi.

Atau masuk ke Sekolah Teknik Menengah (STM) mengambil jurusan listrik. Pilihannya jatuh kepada STM Sorong yang menawarkan jurusan listrik.

Pertimbangannya, ia mendapat tawaran untuk masuk ke salah satu dari dua STM yang ada di Papua kala itu. Listrik menjadi jalan hidup Salmon Kareth.

Baca juga : Keren, Tim Polo Air Putra Jabar Raih Medali Emas Di PON XX Papua

Ia memutuskan untuk kuliah di Pulau Jawa dan mengambil jurusan teknik elektro pada 1993. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) telah menjadi saksi kecintaannya terhadap kelistrikan.

Alasannya memilih kuliah di Jawa karena saat itu minim sekali  jurusan bidang eksakta di Papua. Perguruan tinggi di Papua didominasi jurusan ilmu sosial.

“Saya berpikir kalau dulu masuk SMA pasti jadi dokter karena saya sangat suka biologi, tetapi ternyata sekarang saya jadi dokter listrik,” ucap anak ketiga dari lima bersaudara ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.