Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Tanggapi Temuan BPK Di Program YESS Kementan
DPR: Target Asal-asalan, Kegiatan Tidak Produktif
Kamis, 15 Mei 2025 07:10 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Kementerian Pertanian (Kementan). Selain bermasalah dalam realisasi belanja, program ini dinilai tidak ada kaitan dengan ketahanan pangan.
Anggota Komisi IV DPR Slamet mengaku sudah sering mengingatkan Kementan terkait berbagai persoalan dalam program YESS. Sebab, program yang menggunakan dana pinjaman dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) ini dinilai berjalan ala kadarnya alias yang penting terselenggara.
“Kalau bahasanya itu, kegiatannya yang penting terselenggara saja. Bagaimana hasilnya, nanti kita akan sinkronkan. Karena ini kan sudah ada sekian ratus ribu (target sasaran),” kata Slamet saat dihubungi Rakyat Merdeka, Rabu (14/5/2025).
Baca juga : Pemerintah Didorong Ngekor Langkah China
Sebagaimana diketahui, Kementan memiliki program penciptaan wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas. Program ini ditujukan bagi para pemuda, khususnya di wilayah pedesaan, untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan dan menambah peluang kerja.
Program YESS dilaksanakan dari tahun 2019 sampai tahun 2025 dengan target sasaran 320.000 generasi muda di pedesaan dengan nilai total anggaran sebesar 55,3 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 757,6 miliar.
Namun, BPK menemukan sejumlah masalah dalam realisasi belanja Program YESS ini. Di antaranya, belanja pengadaan Marching Band pada Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa sebesar Rp 389 juta tidak berkaitan langsung dengan tujuan Program YESS.
Baca juga : Paviliun RI Jadi Panggung Promosi Proyek Unggulan
BPK juga menemukan belanja modal untuk renovasi partisi ruang Kabid dan lantai parquet ruang Kabid, serta renovasi ruang Podcast Pusdiktan senilai Rp 204,6 juta tidak sesuai ketentuan pembiayaan pengeluaran pada Financial Agreement (FA) dan Programme Implementation Manual (PIM).
Temuan tersebut terungkap dalam laporan hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Program YESS Load IFAD Pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Kementan Tahun 2023.
Slamet mengatakan, pada dasarnya Program YESS memiliki 4 kegiatan utama. Yakni, peningkatan kapasitas pemuda pedesaan di bidang pertanian. Pengembangan wirausahawan muda pedesaan. Kemudian, fasilitasi akses permodalan dan membangun lingkungan usaha yang kondusif.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya