Dark/Light Mode

Survei Pilbup Bekasi

Pemilih Gampang Berubah Karena Diiming-imingi Uang

Selasa, 22 Oktober 2024 07:20 WIB
Direktur Skala Institute Wahyu Ginanjar. (Foto: Istimewa)
Direktur Skala Institute Wahyu Ginanjar. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilihan Bupati (Pilbup) Bekasi rawan politik uang. Bahkan, sekitar 45,38 persen pemilih bakal mengubah pilihannya karena diiming-imingi uang, barang dan jasa.

Demikian hasil survei Skala Institute bersama Raga Plasma Research. Survei ini dilakukan di enam kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar) yang kemudian diselaraskan dengan Pilkada Jabar dan di masing-masing kabupaten/kota.

Direktur Skala Institute Wahyu Ginanjar membeberkan keenam daerah tersebut, yakni Bekasi, Garut, Cianjur, Kota Cirebon, Majalengka dan Kota Bandung.

Dia mengatakan, dari keenam daerah yang disurvei itu, daerah dengan jumlah pemilih yang paling banyak tergiur politik uang, yang kemudian mengubah pilihan politiknya adalah Kabupaten Bekasi. Sementara, untuk daerah lain, angkanya di bawah Kabupaten Bekasi.

Baca juga : Prabowo Menunjukkan Keberanian Dan Patriotik

“Kabupaten Bekasi, ada atensi khusus terkait perubahan pilihan yang disebabkan oleh faktor uang dan angkanya relatif besar,” ungkap Wahyu, Senin (21/10/2024).

Survei di Kabupaten Bekasi ini dilakukan pada periode 1-7 Oktober dengan metode multi stage random sampling. Survei dilakukan terhadap 400 responden dengan margin of error sebesar 5 persen.

Tingkat pendidikan responden mulai dari lulusan perguruan tinggi sebesar 22,5 persen, lulusan SMA 58 persen, lulusan SMP 10,5 persen dan lulusan SD 9 persen.

Sedangkan tingkat penghasilan responden, yakni rendah sebesar 32 persen, bawah 23,25 persen, menengah atas 38,25 persen dan atas 6,5 persen.

Baca juga : UMKM Di DKI Serap Jutaan Tenaga Kerja

Wahyu mengatakan, berdasarkan hasil survei tersebut, pasangan nomor urut 1 Dani Ramdan-Romli unggul jauh dari dari para pesaingnya. “Elektabilitas Dani-Romli mencapai angka 41,75 persen,” ujarnya.

Sementara elektabilitas pasangan nomor urut 2 BN Holik-Faisal Hafan sebesar 19,5 persen. Sedangkan elektabilitas pasangan nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya sebesar 24,75 persen.

Wahyu mengatakan, tingginya elektabilitas Dani-Romli karena pasangan tersebut dianggap sebagai petahana yang telah terbukti kinerjanya. Hal ini juga menandakan masyarakat puas dengan kinerja Pemerintah Daerah (Pemda).

“Hasil surveinya cukup tinggi, unggul dibanding dua pasangan lainnya,” ucap dia.

Baca juga : Liga Champions: Real Madrid Vs Borussia Dortmund, Los Blancos Siaga Satu

Wahyu mengingatkan, angka-angka elektabilitas tersebut dapat berubah lantaran tingginya karakteristik pemilih untuk berpaling. Pemilih dengan sangat mudah mengubah pilihannya dengan iming-iming.

“Yang tertinggi karena uang, barang dan jasa,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.