RM.id Rakyat Merdeka - PT Prasada Pamunah Limbah Industri (PPLI) menyambut baik langkah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyusun kurikulum transportasi demi keselamatan. Termasuk, melakukan studi banding ke PPLI sebagai salah satu mencari bahan untuk dijadikan rujukan di dalam kurikulum.
"Apa sih yang dibutuhkan teman-teman Sumber Daya Manusia di industri? Yaitu bekerja dengan profesional dan bersertifikasi dengan baik," ujar Transport Manager PPLI, Ade Bayu, di Kantor PPLI, di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Rabu (13/4).
Ade menceritakan, sejumlah pegawai Dinas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mendatangi kantor PPLI. Mereka, melakukan studi banding, atau mengumpulkan informasi untuk membuat sebuah kurikulum.
Baca juga : Mau Mudik? Jangan Lupa Isi eHAC, Hukumnya Wajib Di Seluruh Moda Transportasi
Dirincikan, sebuah sistim transportasi, apalagi mengangkut limbah bahan berbahaya beracun atau B3 harus memiliki kualitas yang baik dan terukur. Pasalnya, di transportasi itu tidak hanya berbicara tentang pengemudi, tapi juga pengawas, supervisor bahkan manajer.
"Yang sebelumnya berlum tersertifikasi, sekarang akan tersertifikasi oleh teman-teman Kementerian Perhubungan," ungkapnya.
Ade senang pihaknya didatangi perwakilan Kemenhub untuk belajar. Bahkan, baginya, kegiatan ini adalah tentang sama-sama belajar menciptakan sistim tranportasi limbah yang lebih baik. Menurutnya, PPLI banyak belajar dengan Kementerian lainnya.
Baca juga : Rayakan HUT Ke-51, Askrindo Gencar Transformasi
"Kami alhamdulillah menjaga hubungan baik. Baik Kementerian Lingkungan Hidup, Perhubungan, bahkan terakhir kita bekerja sama dengan DJKA, Dirjen Perkeretaapian untuk pengangkutan limbah dari Surabaya ke PPLI itu alhamdulillah sudah berjalan," sebutnya.
Soal kendaraan pengangkut limbah, Ade menyebut pihaknya memiliki kendaraan super. Dia menyebutnya transformers. Karena, yang tadinya limbah diangkut dengan dump truck, kini berubah menjadi tanker atau vakum.
Gayung bersambut, Kepala Pelatihan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat (PPSDMPD) Kemenhub, Yok Suprobo menceritakan kehadirannya ke PPLI untuk membuat kerjasama untuk membuat kurikulum untuk mengukur kompetensi pengemudi yang baik.
Baca juga : MPR: PNS Harus Jadi Perekat & Pemersatu Bangsa
"Sesuai dengan regulasi dan ke depannya termasuk dalam penyusunan kurikulum untuk pendidikan dan pelatihan awak angkutan barang berbahaya," ujar Suprobo.
Kesimpulannya, PPLI dinilai sudah memiliki SOP lengkap baik untuk pengemudi, sarana, hingga sistem kedaruratan. "PPLI memiliki fasilitas pengolahan dan penyimpanan, transfer dua titik ini, menjadi konsen Kemenhub," tambahnya. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.